Direksi RSUP Persahabatan Gelar Pertemuan Bahas Kasus Anna
Terkait meninggalnya Anna Marlina Simanungkalit (38), istri Pandopotan yang diduga menjadi korban malapraktik dokter
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait meninggalnya Anna Marlina Simanungkalit (38), istri Pandopotan yang diduga menjadi korban malapraktik dokter dr Budi Harapan Siregar SP, B, Ongk, salah satu dokter ahli bedah Rumah Sakit Umum Persahabatan, Pulogadung, Jakarta Timur, Suami Anna, Pandopotan Manurung (41), melaporkan dr Budi, ke Polda Metro Jaya, Senin (22/4/2013) kemarin.
Menurut Pandopotan, Anna meninggal dunia pada 23 Maret lalu usai mendapat pengobatan penyakit kelenjar tiroid di rumah sakit tersebut. Dikonfirmasi hal tersebut Komite Medik RSUP Persahabatan, dr M. Iqbal enggan menjelaskan adanya dugaan malpraktek tersebut.
"Saya sudah tahu kasusnya, tapi saya tidak bisa jawab itu karena kami punya prosedur, jadi harus ke humas dulu," kata Iqbal saat dihubungi wartawan Selasa (23/4/2013).
Sementara itu, Kepala Humas RSUP Persahabatan Magdalena mengatakan, rumah sakit akan mengadakan pertemuan antar direksi untuk membicarakan kasus tersebut.
"Kasus itu sudah kami sampaikan ke pimpinan, saya baru tahu kasus ini tadi malam dari salah satu wartawan. Pagi ini direksi akan mengadakan pertemuan, namun kami tidak tahu kapan selesainya, pembicaraan ini pastinya lama tidak tahu kapan selesainya, apa hari ini atau besok," ujarnya.
Dijelaskan Magdalena, belum dipastikan RSUP Persahabatan akan menggelar konferensi pers terkait kasus tersebut atau tidak.
"Hasil keputusan direksi nanti akan di putuskan apakah akan disampaikan pada media atau tidak, yang jelas kami," tuturnya.
Sebelumnya, keluarga dari pasien bernama Anna melaporkan dugaan malapraktik yang dilakukan dokter Budi ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polda Metro Jaya. Awalnya Anna didiagnosis mengalami sakit kelenjar tiroid oleh dokter Budi. Dokter akhirnya melakukan operasi terhadap penyakit Anna.
Namun, setelah dioperasi Anna malah mengeluh sakit di bagian lehernya. Dokter pun kembali memeriksa Anna dan mendiagnosis adanya tumor ganas. Anna akhirnya dioperasi untuk yang kedua kalinya. Setelah dioperasi Anna sempat dirawat selama sembilan hari, namun pada 23 Maret 2013, Anna menghembuskan nafas terakhirnya.