Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Pemilik Rekening Rp 1 Triliun Mengadu ke LSM

Ia berinisiatif sendiri datang ke Jakarta karena merasa memiliki kepentingan memperjuangkan rasa keadilian atas proses hukum

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Polisi Pemilik Rekening Rp 1 Triliun Mengadu ke LSM
Tribunnews.com/Adi Suhendi
Aiptu Labora Sitorus saat mengadu ke Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pembela Kesatuan Tanah Air (Pekat). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Aiptu Labora Sitorus ternyata sudah beberapa hari di Jakarta. Pemilik rekening bank sebesar Rp 1,5 triliun itu mengadu ke Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pembela Kesatuan Tanah Air (Pekat).

Setelah menjalani pemeriksaan intensif di Polda Papua dan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan pasal turut serta, ia merasa tidak nyaman dengan keadaan tersebut.

"Saya tidak merasa nyaman denga tuduhan seperti itu (tuduhan polisi pemilik rekening gendut, terlibat bisnis BBM dan kayu ilegal). Itu dasarnya saya datang ke sini untuk mengadu," kata Labora saat ditemui wartawan di DPP Pekat, Harmoni, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2013).

Ia berinisiatif sendiri datang ke Jakarta karena merasa memiliki kepentingan memperjuangkan rasa keadilian atas proses hukum yang harus dijalaninya. Ia datang sendiri ke Jakarta dan enggan memberitahukan dimana ia tinggal.

Ia mengaku tidak memiliki rumah di Jakarta tetapi kebetulan ada saudaranya yang tinggal di Jakarta. Kebetulan saat ke DPP Pekat pun Tabora didampingi seorang sudara perempuannya yang menunggunya dengan sabar.

Ke Jakarta pun ia tidak meminta izin kepada atasnya di Raja Ampat. Ia pun sudah tahu bila ia mengajukan izin pergi ke Jakarta pasti tidak akan diberikan izin.

Berita Rekomendasi

"Saya datang atas inisiatif saya sendiri, tanpa izin (ke pimpinan kepolisian di sana), karena tadi itu kan, sudah ditentukan status tersangka, sehingga sengan status tersangka itu saya merasa tidak nyaman. Kalau minta izin pun pasti tidak akan dikasih, saya nekat saja walaupun risiko harus saya tanggung," Ucapnya.

Nama Aiptu Labora Sitorus melambung sejak menjadi sorotan publik karena transaksi keuangan perbankannya dianggap tidak wajar. Sebagai seorang brigadir tinggi, transaksi keuangannya mencapai ratusan milar dalam kurun waktu 2007-2012.

Ditambah lagi, kepolisian membongkar dugaan adanya praktek illegal loging dan illegal mining yang dilakukan PT Seno Adi Wijaya dan PT Rotua yang dikelola keluarga Labora. Tidak tanggung-tanggung puluhan ton BMM dan puluhan kontainer kayu disita kepolisian dalam kasus tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas