Orang Rimba Pertama Tamatan SMA Ingin Mencerdaskan Kaumnya
Orang rimba selayaknya bangga, terutama bagi yang sudah merasakan betapa pentingnya ilmu pengetahuan.
Ketertarikan itu berlanjut hingga kini. Pemikirannya bahkan tak lagi semata-mata penasaran akan ilmu pengetahuan.
Besudut tak lagi hanya memikirkan dirinya, tapi sudah memikirkan nasib orang rimba ke depan. Ia bercita-cita membuat orang rimba yang cerdas dan berpendidikan.
Itulah yang membuatnya ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
"Saya memilih program studi pendidikan guru sekolah dasar di Unja (Universitas Jambi)," ungkapnya.
Besudut memilih program studi itu karena masukan-masukan dari berbagai pihak, termasuk masukan dari anggota komunitasnya.
Ia menjelaskan, melalui ilmu yang nantinya didapatkan di kampus itu, ia akan bisa berkarier di rimba, yakni menjadi pengajar untuk anak rimba. Dia juga akan bisa menjadi contoh bagi anak-anak rimba lain, agar memiliki cita-cita yang tinggi, bahkan melebihi cita-citanya.
Besudut memiliki mimpi, suatu saat nanti, ia bersama beberapa orang lainnya akan masuk ke rimba menjadi pengajar di sana.
Mereka akan berbagi tugas sebagai pengajar sesuai kemampuan, hingga akhirnya anak rimba setara pendidikannya dengan orang-orang yang hidup di luar rimba.
"Misalnya nanti saya mengajar untuk tulis baca. Teman saya mungkin yang akan mengajarkan yang lebih berat, seperti menghitung dan sebagainya," jelas Besudut tentang mimpinya.
Ia yakin, semua mimpi itu bisa tercapai, terlebih bila ada keberpihakan pemerintah terhadap orang rimba. (*)