Djoko Tukar Rumahnya di Depok dengan Keris Pusaka
Terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM dan pencucian uang Djoko Susilo, ternyata memiliki hobi mengoleksi
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM dan pencucian uang Djoko Susilo, ternyata memiliki hobi mengoleksi keris pusaka.
Hal itu diungkapkan oleh saksi Indrajaya Februardi saat bersaksi untuk terdakwa Irjen Pol Djoko Susilo, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (16/7/2013).
Indrajaya sendiri merupakan perawat keris pusaka milik Djoko.
"Totalnya saya lupa. Mungkin lebih dari 200 buah," kata Indra dihadapan majelis hakim pengadilan Tipikor, Jakarta.
Menurut mantan anggota Kodam Brawijaya itu, Djoko memang sering membeli keris pusaka darinya. Tetapi, kebanyakan koleksi keris Djoko dititipkan di rumahnya.
Indra mengatakan, sekitar 16 keris buat pembelian beberapa keris di tahun 2004, Djoko membayar maharnya dengan sebuah rumah.
"Rumah itu di Pesona Khayangan, Depok, Jawa Barat. Harganya sekitar Rp 1,6 miliar Pak, lalu tambah uang tunai Rp 150 juta," kata Indra.
Namun, gaya penyampaian Indra yang kadang berbelit justru mengundang tawa majelis hakim, jaksa, pengunjung sidang. Bahkan, Djoko Susilo pun terlihat tidak mampu menahan tawa mendengar kesaksian Indra yang berlogat daerah jawa kental.
Indra mengatakan, penyidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi pernah mendatangi rumahnya buat menyita beberapa keris itu. Menurutnya, dia mempersilakan para penyidik menyita keris pusaka itu.
"Saya bilang ke penyidik silakan saja kalau mau menyita. Tapi saya enggak ikut-ikutan. Tapi akhirnya gak jadi diambil," kata Indra.
Indra menambahkan, dia memiliki ritual memandikan keris pusaka milik Djoko Susilo saban malam Suro.
"Tapi waktu itu saya lupa memandikan. Akhirnya Pak Djoko keburu kena masalah," kata Indra. Penyampaian itu juga mengundang tawa para pengunjung sidang.