Hanura Bantah Aliran Dana Dari Wali Kota Makassar
Partai Hanura membantah adanya dana yang diberikan Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin saat pemilihan walik ota.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Hanura membantah adanya dana yang diberikan Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin saat pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan.
"Engga ada. Saya pastikan tidak ada Hanura menerima dana itu," kata SekjenPartai Hanura, Dossy Iskandar Prasetyo ketika dikonfirmasi, Kamis (19/9/2013).
Diketahui dalam persidangan tindak pidana korupsi (Tipikor), Ilham mengaku rela membayar Rp 8 miliar ke PKS dari permintaan awal PKS Rp 10 miliar karena mesin partai PKS yang diyakini kuat. Tidak hanya PKS, Ilham juga memberikan uang kepada Hanura.
Dossy mengatakan pengurus daerah akan melaporkan kepada pengurus pusat bila terdapat permasalahan. "Daerah sudah pasti lapor kalaupun ada," ujarnya.
Namun, Dossy menyatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan kembali atas fakta persidangan tersebut. "Tapi sebagai fakta persidangan tentu ini masukan penting kita akan lakukan pengecekan ke daerah," katanya.
Sebelumnya, Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin mengaku tidak hanya menyetor uang miliaran rupiah ke Partai Keadilan Sejahtera. Namun, dirinya juga mengucurkan dana ke Partai Hanura agar mendapat dukungan saat maju di Pilgub Sulawesi Selatan.
"Kami bayar Rp 2,5 miliar," kata Ilham ketika bersaksi untuk terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (19/9/2013).
Hal tersebut disampaikan Ilham ketika dicecar Ketua Majelis Hakim Nawawi Pomolango. Nawawi mempertanyakan alasan Ilham memberikan duit miliaran rupiah untuk maju di Pilgub.
"Sangat mahal karena berhubungan dengan orang banyak," jawab Ilham.
Ilham menjelaskan pencalonannya harus didukung PKS dan partai lain agar mencukupi syarat pengusungan calon.
"Karenar jumlah prosentase dukung partai kami belum cukup. Kita butuh 13 kursi," kata Ketua DPD Demokrat Sulsel tersebut.