Amankan APEC, Polisi Terjunkan 4.924 Personel
Polri menyatakan kesiapannya untuk mengamankan Konferensi Tingak Tinggi (KTT) Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Nusa Dua, Bali
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri menyatakan kesiapannya untuk mengamankan Konferensi Tingak Tinggi (KTT) Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Nusa Dua, Bali, awal Oktober mendatang.
Untuk mengantisipasi serangan teror, polisi akan mengerahkan 4.924 personel termasuk intelijen dan Densus 88 antiteror.
Sebanyak 3.855 petugas kepolisian berasal dari Polda Bali dan 1.069 petugas dari Mabes Polri Jakarta. Polri juga menurunkan 20 perwira intelijen, 20 personel Densus 88 dan 210 anggota penjinak bom.
Kapolri Jenderal Timur Pradopo sebelumnya mengatakan, pasukan telah ditempatkan keamanan APEC sebagai prioritas utama.
Sebanyak 21 kepala pemerintahan, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan menghadiri KTT yang akan berlangsung mulai 1 Oktober hingga 8 Oktober.
Polisi memperkirakan 5.000 delegasi APEC, 1.500 wartawan dan 400 pemimpin bisnis akan menghadiri acara tersebut .
Komisaris Besar Hilman Thayib, Kabag Prodok Divhumas Polri, mengatakan polisi bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) dan Pemerintah Provinsi Bali siap untuk mengantisipasi serangan teror.
"Kami akan menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk acara tersebut. Kekuatan, khususnya penjinak bom akan memastikan bahwa tidak ada bahan peledak atau senjata dapat diselundupkan ke tempat," katanya seperti dilansir Tribunnews dari Jakartapost, Selasa (24/9/2013).
Persiapan untuk APEC datang sebagai Indonesia berkaitan dengan serangkaian penembakan dan serangan bom yang belum terselesaikan skala kecil selama dua bulan terakhir yang telah meninggalkan empat petugas polisi tewas dan dua lainnya terluka .
Secara terpisah , juru bicara TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan bahwa Angkatan Darat , Angkatan Udara dan Angkatan Laut akan mengerahkan pasukan khusus dan armada untuk mengawasi pertemuan Bali . "Kami telah mempersiapkan beberapa kapal perang, helikopter dan pesawat untuk patroli di sekitar Bali, " katanya.