Geotermal Indonesia Penting Bagi Selandia Baru
Indonesia punya nilai penting bagi Pemerintah Selandia Baru lantaran potensi geotermal yang dimilikinya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia punya nilai penting bagi Pemerintah Selandia Baru lantaran potensi geotermal yang dimilikinya.
"Indonesia yang secara geografis berdekatan dengan banyak negara, termasuk Australia, tentunya memiliki posisi penting bagi Selandia Baru khususnya menyangkut potensi panas bumi," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya, merangkap Tenaga Kerja dan Perubahan Iklim Selandia Baru, Simon Bridges, (30/9/2013).
Pernyataan Simon itu disampaikan kepada Kepala Perwakilan atau Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Wellington, PLE Priatna saat melakukan kunjungan kehormatan di kantor Parlemen Selandia Baru.
"Selandia Baru negara yang juga memiliki hubungan yang dekat dan kuat dengan Indonesia. Selandia Baru dengan keunggulan keahlian dan teknologi di bidang panas bumi (geothermal) sangat tertarik untuk terus mengembangkan kerjasama di bidang ini serta pengembangan energi terbarukan (renewable energi) dengan Indonesia," tuturnya dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
Dalam kesempatan itu, Simon mengatakan keinginannya untuk mengunjungi Jakarta dalam waktu untuk dekat untuk mempererat kerjasama antar kedua negara.
"Politisi muda yang menjadi Menteri di kabinet Perdana Menteri John Key ini sangat berkeinginan untuk bisa mengunjungi Jakarta dalam waktu dekat, langkah mempererat kerjasama, tidak saja di bidang energi tapi juga tenaga kerja kedua negara," ucap Kuai KBRI Wellington, PLE Priatna dalam rilisnya.
Indonesia dan Selandia Baru adalah negara yang berkarakter sama berada di jelajah kawasan cincin api (ring of fire) yang rentan terhadap bencana gempa bumi serta wilayah yang dikelilingi lautan.
Sejak akhir tahun 1970 Selandia Baru telah membantu secara nyata pengembangan proyek Kamojang di Jawa Barat, pembangunan PLTP Wayan Windu II yang merupakan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi).
Pemerintah Indonesia harapkan Selandia Baru membantu investasi di bidang geothermal, 10 ribu megawatt, sekitar 40 persen geothermal yang ramah lingkungan. Lebih jauh, menurut catatan sudah ada 28 titik di wilayah Indonesia yang telah siap dibuka untuk penanaman modal di bidang geothermal tersebut.
Sejak November 2012, dalam bidang tenaga kerja, Selandia Baru juga membuka lapangan kerja bagi 100 WNI untuk bekerja sebagai Chef (ahli masak) makanan Indonesia, 20 WNI pemotong hewan dan 20 tenaga guru bahasa Indonesia untuk bekerja di Selandia Baru.
Di akhir pertemuan, Menteri Simon Bridges, politisi muda dari partai Nasional Selandia Baru, menegaskan keinginan kerjasama kerjasama dengan Indonesia, tidak hanya bagi para ahli panas bumi dan investornya, tapi juga para anggota parlemen dari kedua negara.