Hilmi Suruh Bunda Putri Pantau Penangkapan Ahmad Fathanah
Hilmi mengatakan, percakapan yang tersadap KPK itu bermula dari telpon Bunda Putri yang memberi kabar kantor DPP PKS dikepung polisi.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
![Hilmi Suruh Bunda Putri Pantau Penangkapan Ahmad Fathanah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hilmi-aminuddin-sidang.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali meminta izin kepada majelis hakim untuk memutar rekaman percakapan Hilmi Aminuddin dengan terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq setelah Ahmad Fathanah ditangkap penyidik KPK di Hotel Le Meridien, Jakarta, 29 Januari 2013 lalu.
Namun belum sempat majelis hakim merespon permintaan jaksa, Hilmi buru-buru menanggapi isi rekaman tersebut.
Hilmi mengatakan, percakapan yang tersadap KPK itu bermula dari telpon Bunda Putri yang memberi kabar kepadanya bahwa kantor DPP PKS dikepung polisi.
"Lalu saya tanyakan ke Pak Luthfi betul tidak DPP dikepung polisi? Kata terdakwa tidak. Itu yang banyak adalah wartawan," kata Hilmi mengutip isi percakapan dengan Luthfi yang tersadap KPK saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (21/10/2013).
Hilmi mengaku sempat dua kali menghubungi Luthfi untuk mengecek informasi kegaduhan yang terjadi di kantor DPP PKS.
"Yang kedua kali, dikatakan (Luthfi) saya sedang pimpin rapat. Tapi saya (Hilmi) katakan, itu kenapa diberita kok begitu. Katanya (Luthfi) itu biasa B to B. Bisnis to bisnis mungkin," ujarnya.
Kemudian Jaksa KPK, Muhibuddin membacakan transkrip rekaman Hilmi dan Luthfi malam itu. Di percakapan lainnya, Hilmi sempat menyuruh Bunda Putri untuk memantau kondisi yang terjadi di DPP PKS setelah Ahmad Fathanah ditangkap KPK.
"Dijawab terdakwa iya," kata Jaksa Muhibuddin saat membacakan transkrip rekaman penyadapan.
Kemudian Luthfi mengaku heran dengan penyataan Hilmi yang menyebut DPP PKS dikepung polisi. Luthfi menganggap penyataan Hilmi aneh dengan mengatakan ada kegaduhan di DPP PKS. Hilmi mengaku mendapat informasi itu dari Bunda Putri.
"Karena dia yang telpon saya ngasih tau bahwa DPP dikepung," kata Muhibuddin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.