Politisi PDIP: SBY Serasa Jadi Presiden Partai Demokrat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terlihat emosional, saat menanggapi isu yang menyerang pribadi maupun Partai Demokrat (PD).
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terlihat emosional, saat menanggapi isu yang menyerang pribadi maupun Partai Demokrat (PD).
Itu terlihat saat SBY reaktif menanggapi isu Bunda Putri, hingga ormas bentukan Anas Urbaningrum, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).
"Iya nih, serasa Presiden RI jadi Presiden PD. Energi terserap mengurusi isu-isu internal," kata politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari, melalui pesan singkat, Senin (28/10/2013).
Eva menyayangkan sikap SBY. Sebab, SBY malah tidak terdengar mengurus amnesti Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sampai pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi.
"Mendagri yang pro FPI yag disebut ormas preman oleh SBY, korupsi yang meluas dan menjadi-jadi," tutur anggota Komisi III DPR.
Menurut Eva, hal itu menjadi ironi, karena SBY saat ini sedang berperan seperti yang pernah dikeluhkannya kepada para menteri. Saat itu, menteri yang menjadi ketua umum partai disarankan mundur agar bisa berkonsentrasi menjalankan tugasnya.
"Sudah hampir setahun menjadi komandan Partai Demokrat dan terbukti terkuras energinya untuk Partai Demokrat. Tinggal setahun di pemerintahan, emergency di Partai Demokrat segera disudahi," imbau Eva.
Eva pun meminta SBY kembali menjalankan tugasnya sebagai Kepala Negara Indonesia.
"Kembali ke posisi Presiden RI, sesuai sumpah dan janji di depan MPR," ucap Eva. (*)