Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perludem Yakin Tak Ada Upaya Sistematis Kacaukan DPT Pemilu 2014

Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) tak yakin ada upaya sistematis menciptakan agar Data

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Perludem Yakin Tak Ada Upaya Sistematis Kacaukan DPT Pemilu 2014
Warta Kota/henry lopulalan
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik (tengah) memimpin rapat Pleno untuk mengumumkan dan menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu(23/10/2013). Rapat pleno terbuka yang di ikuti oleh anggota DPR, Partai Politik perserta Pemilu, Bawaslu, Pemantau Pemilu, KPU daerah dan lembaga-lembaga yang berhubungan dengan Pemilu 2014 ini mengesahkan DPT walau banyak kritikan dengan data yang dimilikinya. (Warta Kota/henry lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) tak yakin ada upaya sistematis menciptakan agar Data Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014 bermasalah. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan politik pada Pemilu 2014 mendatang.

Apalagi, sekarang ini, menurut Ketua Perludem, Didik Supriyanto, proses pendaftaran pemilih dilakukan transparan dan dibuka berkali-kali kepada publik untuk mengecek apakah masih ada masyarakat yang belum terdaftar.Bahkan, saling kontrol antara peserta Pemilu dan Partai Politik dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta dengan media juga dijalin.

"Sehingga rasanya, siapapun yang ingin melakukan upaya-upaya sistematis untuk menang pemilu dengan cara memanfaatkan data pemilih itu, saya pikir kok enggak masuk akal," ujar Didik dalam Konferensi pers Perludem dalam menyikapi jelang penetapan rekapitulasi DPT Pemilu 2014 secara nasional pada 4 November mendatang di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta, Minggu (3/11/2013).

Dia tegaskan pula, praduga seperti itu tidak mungkin terjadi di tengah proses pendaftaran pemilih yang sangat transparan dibanding proses yang terjadi pada Pemilu 2009 lalu.

"Prosesnya terbuka, sangat berbeda dengan Orde Baru, dan 2009," tuturnya. Karena itu, dia tegaskan, sangat tidak masuk akal bahwa kesalahan-kesalahan data pemilih yang terjadi memang sudah direncanakan.

Namun, dia minta juga agar KPU sebagai otoritas bisa meyakinkan masyarakat bahwa proses yang dilakukannya itu benar dan tepat serta bebas dari agenda dan kepentingan politik. Dan hal itu hanya bisa dibuktikan dengan kinerja dan semua proses yang dilakukan KPU terbuka dan bisa baik peserta dan pemantau pemilu memberikan masukan atau kritikan untuk memperbaiki data pemilih agar data yang ada semakin lebih baik.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas