SBY Justru Stres Usai Buku Tebalnya Selesai Ditulis
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku justru stres usai buku tebalnya itu selesai ia tulis. Kenapa?
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meluncurkan buku terbarunya berjudul "Selalu Ada Pilihan" di Assembly Hall, Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta, Jumat (17/1/2014), malam. SBY dalam sambutannya mengatakan tidak menyangka bisa membuat buku setebal 824 halaman.
"Buku ini tebal. Jujur saja saya stres setelah jadi ternyata tebal bukunya," kata SBY disambut tawa hadirin.
SBY mengaku khawatir kalau pembaca takut duluan ketika melihat ketebalan buku ini. Namun, ia menjelaskan, buku terbarunya dikemas dalam bahasa yang ringan dan mudah dicerna.
"Bagi yang telah membaca, ketebalan itu, bahasanya ringan dan mudah. Buku ini ada dialog mudah dicerna," kata SBY.
SBY melanjutkan, dia tidak bermaksud sebagai sales person (mempromosikan) sendiri bukunya.
"Pilihan ada pada Anda semua. Intinya sebagaimana judul buku yang saya tulis. Siapapun bebas memilih membaca atau tidak membaca buku ini. Pilih baca sebagian atau tebang olih atau baca seluruhnya silakan. Plihan ada di bapak- ibu," kata SBY.
Dalam buku ini merupakan refleksi pemikiran Presiden SBY memimpin Indonesia selama sembilan tahun. Buku ini juga menghadirkan pandangan khas dan cerita tentang pilihan keputusan dan latar belakang yang mendasarinya.
Melalui buku ini pula, Presiden mengajak masyarakat untuk sama-sama belajar tentang banyak peristiwa dalam kehidupan untuk dijadikan pendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Khususnya bagi pemimpin mendatang, buku ini berguna untuk menyiapkan pemimpin baru agar lenih siap menghadapi tantangan, ujian dan cobaan.