Roy Suryo Dituding Mengail di Air Keruh Dalam Konflik Keraton Solo
Roy Suryo dituding mengambil keuntungan politis dari upaya penyelesaikan konflik Keraton SOlo, termasuk soal lokasi pertemuan di Yogya
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Penyelesaian itu harus lebih tepat dan dikembalikan kepada keluarga besar keraton Solo yakni Putra Putri Pakubuwono XII.
Lebih lanjut dia menguraikan, kesalahan Roy Suryo ketiga, membawa konflik Solo ke arena politik. Dijelaskan, kasus ini pernah diselesaikan oleh Joko Widodo yang pada waktu itu Walikota Solo dari PDIP.
Sementara persoalannya terletak pada tokoh sentral keraton Solo yang lain yakni GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) dan Eddy Wirabhumi, suaminya , yang mengepalai Lembaga Dewat Adat. Gusti Moeng dan Eddy Wirabhumi dahulunya adalah PDIP namun berpindah ke Partai Demokrat.
“SBY Demokrat, Roy Suryo Demokrat dan Gusti Moeng serta suaminya Eddy Wirabhumi adalah Demokrat juga. Lha penyelesaiannya di Jogyakarta, yang merupakan Dapilnya Roy Suryo. Kan sudah jelas arahnya,” ujar Rahmad Pribadi yang calon anggota DPR dari Partai Golkar ini.
Rahmad Pribadi tegaskan, agar apa yang sudah dilakukan Jokowi dan diteruskan oleh Walikota Surakarta saat ini Hadi Rudyanto hendaknya dihormati.
“Jika memang pemerintah SBY mau membantu, percayakan saja kepada Walikota Solo dan jangan intervensi. Ini kan urusan putera-puteri PBXII,” tuturnya.