Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Operasi Sunyi Pencabutan Matrik Dampak Sistemik Century

Permintaan agar DPNP membuat analisis dampak sistemik Bank Century disampaikan DG BI pada rapat 13 November 2008.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Operasi Sunyi Pencabutan Matrik Dampak Sistemik Century
TRIBUN/DANY PERMANA
Mantan Deputi Bidang IV Pengelolaan Devisa Bank Indonesia Budi Mulya (berbatik cokelat) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia (BI), Halim Alamsyah membeberkan bahwa Dewan Gubernur BI, meminta matrik penilaian dampak sistemik Bank Century dicabut atau dihapus.

Dijelaskannya, DG BI khawatir hasil data matrik itu justru tidak menunjang analisis dampak sistemik yang akan dilaporkan ke Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

"Dewan Gubernur tidak sepakat dengan tabel (matrik) itu dan diminta cabut seluruhnya," kata Halim bersaksi untuk terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (14/4/2014).

Permintaan agar DPNP membuat analisis dampak sistemik Bank Century disampaikan DG BI pada rapat  13 November 2008.

"Kami melakukan kajian misalnya kondisi memburuk. Analisis dampak penularan dari satu bank ke bank lain," kata Halim.

Dipaparkannya, ada empat aspek utama yang menjadi tolak ukur dasar penilaian dampak sistemik. Antara lain, aspek keterkaitan lembaga keuangan, keterkaitan pasar keuangan, keterkaitan infrastruktur keuangan dan keterkaitan sektor riil.

"Jadi secara umum tabel menunjukkan Century bank yang kecil," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Analisa ini dipresentasikan pada rapat 19 November 2008 dan dilampirkan pada rapat DG BI keesokan harinya.

"Pada waktu itu rapat DG mengatakan dampak sistemik kurang menonjol dan saya diminta membuat penyempurnaan. Alasannya karena tidak menunjang analisis berdampak sistemik," ujarnya.

Pada saat itu, Halim menambahkan aspek psikologis pasar untuk mengakomodir keinginan DG BI.

Aspek ini diperhitungkan atas nota kesepahaman antara bank sentral dengan kementerian keuangan di negara Eropa yang mendasarkananalisis dampak sistemik berdasarkan aspek kualititatif.

Menurut Halim permintaan agar matrik penilaian dihapus juga disampaikan Deputi Gubernur Senior BI Miranda Swaray Goeltom.

"Bu Miranda keberatan, (matrik) itu harus dicabut kalau tidak nanti jadi ramai," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas