Pedagang Pakaian Asal Aceh Jadi Kurir Narkoba Sindikat Hongkong
Dua orang anggota sindikat ditangkap, masing-masing bernama Lee dan Chan usai melakukan transaksi
Penulis: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jaringan sindikat narkoba Hongkong kembali menjajah Jakarta. Dua orang anggota sindikat ditangkap, masing-masing bernama Lee dan Chan usai melakukan transaksi dengan pria WNI bernama Ramadan.
Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumirat Dwiyanto mengatakan, Ramadan merupakan orang Aceh yang terlibat dalam peredaraan sindikat.
"Ramadan yang sehari-harinya berdagang pakaian telah empat kali melakukan transaksi narkoba. Ramadan mendapatkan upah berkisar Rp 3 juta sampai Rp 4 juta dari setiap transaksinya," kata Sumirat di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (8/5/2014).
Sumirat menjelasakan adanya perubahan modus pemasaran sabu oleh sindikat ini. Lantaran kurir yang digunakan tak hanya orang Indonesia tetapi juga warga negara asing.
"Kemungkinan mereka telah merubah modus peredaran, karena biasanya kalau peredaraan WNA barang itu dibawa tersangka dari negara asal, tetapi peredaraan kali ini barang telah berada di Indonesia," jelasnya.
Menurutnya, dari penangkapan Ramadan, petugas BNN menyita 8.926,1 gram sabu. Pengungkapan kasus ini berawal dari hasil penyelidikan data intelejen dan laporan masyarakat tentang adanya gerak gerik mencurigakan warga asing di wilayah Jakarta Pusat.
"BNN langsung menindaklanjutinya dengan mengamankan dua orang WNA asal Hongkong yaitu Lee dan Chan dan seorang orang WNI, Ramadhan, usai melakukan transaksi narkotika jenis sabu, Jumat (2/5/2014) di depan restoran cepat saji Burger King di kawasan Thamrin Jakarta Pusat," katanya.