Demokrat Bantah Dituding Sudah Rancang Skenario Walk Out
Ramadhan Pohan menanggapi santai tudingan aksi walk out partainya dari sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada merupakan skenario
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramadhan Pohan menanggapi santai tudingan aksi walk out partainya dari sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada merupakan skenario yang dirancang partainya.
Menurut Pohan, pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy tersebut karena tidak mengetahui keadaan internal Partai Demokrat.
"Kalau orang tidak tahu, ya akan pikir begitu. Tapi kan saya sebagian besar ada di sana," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan di Jakarta, Sabtu (27/9/2014).
Pohan mengatakan, kukuhnya pendirian Demokrat mempertahankan opsi Pilkada dengan 10 syarat mutlak merupakan murni keputusan partainya. Ketika pengajuan tersebut tidak masuk ke dalam opsi voting, kata Pohan, partainya memilih mundur dari persidangan.
"Posisi politik kami kan Pilkada langsung dengan 10 perbaikan. Keputusan kami independen," kata Pohan.
Menurut Pohan, keputusan Demokrat memilih walk out sama sekali tidak berkaitan dengan Koalisi Merah Putih maupun intervensi dari pihak lain. Ia mengatakan, hingga kini, partainya tetap bersikap netral dan bersikukuh pada opsi Pilkada yang sejak awal diajukannya.
"Kami bebas aktif, kami tidak di bawah koalisi apapun. Dan tidak ada urusan dengan PDI Perjuangan dan Koalisi Merah Putih," ujarnya.
Sebelumnya, Romy menilai, keputusan Partai Demokrat walkout dari sidang paripurna saat membahas RUU Pilkada merupakan strategi yang sudah dirancang oleh Partai Demokrat. Namun, Romy enggan menunjuk pelaku yang telah merancang strategi tersebut.
Romy menilai, reaksi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang mengaku kecewa dengan keputusan Pilkada melalui DPRD pun merupakan pemanis politik. Romy mengatakan, reaksi SBY untuk sekadar melengkapi strategi Partai Demokrat untuk tetap mendukung suara Koalisi Merah Putih.