Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jika Dualisme Berlanjut, Pemerintah Tidak Bisa Jalankan Roda Pemerintahan

Pemerintah dirugikan atas dualisme yang terjadi di DPR saat ini.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Jika Dualisme Berlanjut, Pemerintah Tidak Bisa Jalankan Roda Pemerintahan
Tribun Medan/Dedy Sinuhaji
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melambaikan tangan kepada warga usai mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Desa Gurukinayan, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, Rabu (29/10/2014). Blusukan perdana Presiden Jokowi ke Tanah Karo tersebut guna melihat kondisi sebenarnya dari pengungsi letusan Gunung Sinabung serta memberikan bantuan dan mencari solusi penyelesaian proses relokasi bagi warga korban Sinabung. Tribun Medan/Dedy Sinuhaji 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah dirugikan atas dualisme yang terjadi di DPR saat ini. Jika dualisme ini terus berlanjut, maka pemerintah tidak bisa menjalankan roda pemerintahan.

"Kalau DPR enggak kerja-kerja, pemerintah malah tersandera. Pemerintah enggak kerja-kerja. Terus masyarakat marah. Marahnya bukan ke DPR, tapi ke pemerintah," ujar anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Mahfudz Siddiq, dalam diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (1/11/2014).

Mahfudz mengatakan, jika sikap mosi tidak percaya yang dikeluarkan oleh koalisi Indonesia Hebat dianggap sebagai sesuatu yang legal dan menganggap pimpinan DPR sekarang tidak sah, maka pandangan tersebut mempunyai implikasi yang cukup besar.

Misalnya, kata dia, pembentukan nomenklatur kabinet Presiden Joko Widodo yang diajukan ke DPR beberapa waktu lalu menjadi cacat hukum. Selain itu, adanya dualisme DPR saat ini juga menghambat pemerintah dalam pembentukan anggaran untuk kementerian.

Kementerian tidak akan bisa bekerja jika pemerintah tidak segera mengajukan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (RAPBN-P) pada awal 2015.

Menurut Wasekjen PKS tersebut, kubu Koalisi Merah Putih telah menunjukkan sikap dukungan politik terhadap pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersedia menghadiri pelantikan Jokowi-Kalla serta Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang bersedia menjadi sahabat yang kritis untuk Jokowi-Kalla.

"Tapi sikap dukungan ini jangan malah dirusak oleh teman-teman pendukung Jokowi itu sendiri," ucap Ketua Komisi I DPR tersebut.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas