Teken MoU dengan PMI, Prajurit TNI Rela Teteskan Darah untuk NKRI
Bukan bermaksud mencari rewards, namun atas dasar moral, nurani dan keikhlasan
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – TNI berada diluar paradoks yang mengatakan bahwa tentara itu hanya dapat menumpahkan darah, tetapi TNI adalah prajurit yang rela meneteskan darahnya untuk menegakkan kedaulatan, dan membantu kemanusiaan melalui donor darah.
Bukan bermaksud mencari rewards, namun atas dasar moral, nurani dan keikhlasan, hal ini telah dibuktikan dengan donor darah 78.237 prajurit TNI dalam rangka HUT TNI ke-69 tahun 2014.
Demikian disampaikan Jenderal TNI Moeldoko selaku Panglima TNI usai melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Wakil Presiden (Wapres) RI M. Jusuf Kalla selaku Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Jakarta Timur, Kamis (11/12/2014).
Maksud dari Nota Kesepahaman tersebut untuk mengatur rencana kerjasama meningkatkan pelayanan kepalangmerahan. Sedangkan tujuannya sebagai pedoman bagi kedua belah pihak dalam mengimplementasikan rencana kerjasama.
Ruang lingkup dalam Nota Kesepahaman tersebut meliputi penanggulangan bencana, pelayanan donor darah dan pelayanan kesehatan serta tugas kemanusiaan lainnya.
Nota Kesepahaman tersebut berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan dan sesuai kesepakatan Nota kesepahaman ini juga dapat diakhiri sebelum jangka waktu berakhir.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa, kita menyadari bersama bahwa saat ini bangsa Indonesia sedang diuji dengan berbagai persoalan, mulai dari bencana alam, korupsi, kemiskinan, pengangguran, hingga konflik sosial.
Sejumlah persoalan yang beragam, tidak bisa diselesaikan sendiri, tidak bisa diselesaikan oleh satu kelompok atau sebuah lembaga saja, tetapi kita membutuhkan gerak seluruh elemen bangsa termasuk TNI dan PMI, untuk bekerjasama saling melengkapi dan berpartisipasi memberikan pengorbanan penuh, guna menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa.
"Di atas hukum adalah moral, dan moral merupakan bahasa nurani, keikhlasan dan integritas PMI patut kita hargai, melalui semangat yang sama dengan TNI bagi bangsa dan kemanusiaan," kata Panglima TNI.
Dirinya menjelaskan, tujuh prinsip dalam PMI yaitu kemanusiaan, kesamaam, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan dan kesemestaaan, memiliki kesamaan dengan jati diri TNI dalam peran dan tugasnya.
"Atas dasar itulah, kiranya Nota Kesepahaman ini kita letakkan," kata Panglima TNI.
Sementara itu, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla memuji Tentara Nasional Indonesia (TNI) karena menjadi pendonor darah terbesar di negara ini.
"Saya datang sebagai pengurus PMI, saya terimakasih untuk penandatangan MoU antara PMI dan TNI. Ini melanjutkan kerjasama sebelumnya seperti donor darah dan kemanusiaan," ujarnya.
Dikatakan JK, PMI merasa terbantu dengan kehadiran TNI jika terjadi bencana. Pasalnya, TNI ada hingga di pelosok-pelosok daerah.
"Selama ini juga PMI dan TNI dapat berjalan sinergi. Dalam hal bencana, kami sangat berterimakasih dengan adanya operasi militer non perang, sehingga PMI dan TNI bisa bersama-sama," kata Jusuf Kalla.