Menteri Anies: Pemerintah Sedang Gunakan Kurikulum 2013 Bertahap
"Ini jangan diinterpretasikan sebagai mengganti kurikulum. Ini adalah proses pengembangan secara bertahap," ujar Anies.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayan Anies Baswedan menegaskan tidak ada pergantian kurikulum pendidikan di sekolah. Saat ini pemerintah hanya melaksanakan kurikulum 2013 bertahap.
Menurut Anies, sekitar tiga persen sekoah di Indonesia telah melaksanakan kurikulum 2013 atau biasa disebut K13. Tahun berikutnya, Anies memprediksi persentase tersebut akan meningkat.
"Ini jangan diinterpretasikan sebagai mengganti kurikulum. Ini adalah proses pengembangan secara bertahap," ujar Anies kepada wartawan di gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (15/12/2014).
Pelaksanaan K13 secara bertahap, diakui Anies, karena banyaknya kendala di lapangan. Sebut saja soal distribusi buku yang tidak lancar. Hingga akhir semester I, 20 sekolah diperkirakan belum menerima buku K13.
Bukan saja soal distribusi, tapi ada beberapa komponen dalam K13 yang harus dievaluasi seperti kesesuaian antara ide, desain dan dokumen kurikulum. Lalu kesesuaian antara dokumen dengan implementasi kurikulum.
"Nah kesesuaian ini harus dievaluasi. Nah kita mempunyai tiga persen sekolah (yang sudah melaksanakan K13) untuk melihat kesesuaian, kemudian kita jalankan," sambung Anies.
Surat Edaran Mendikbud pada 5 Desember 2014 menyatakan, sekolah yang baru menerapkan K13 satu semester kembali pada kurikulum 2006. Sementara yang sudah menerapkan K13 tiga semester ditambah 6.221 sekolah percontohan tetap gunakan K13.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.