Dua Bulan Hindari Rapat di Hotel, Kantor Kementerian PAN-RB Hemat Rp 4 Miliar
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Yuddy Chrisnandi mengaku kantornya bisa berhemat Rp 4 Miliar dengan tidak rapat di hotel, dua bulan terakhir.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNNEWS.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Yuddy Chrisnandi, mengatakan ada penghematan sebesar Rp 4 Miliar di Kementerian yang dipimpinnya selama dua bulan menerapkan gerakan hidup sederhana dengan tidak melakukan rapat di hotel bagi para pegawai negeri sipil (PNS).
Instruksi ini pula yang dikeluarkan Yuddy bagi semua aparatur negara hingga ke pemerintah daerah dan kota di seluruh Indonesia.
"Tolong dilihat inti semangatnya. Di KemenPAN-RB saja, dalam waktu dua bulan menerapkan ini, kami menghemat pengeluaran mencapai Rp 4 miliar. Belum lagi jika di kementerian lainnya," kata Yuddy dalam acara Meet and Greet the Minister bertajuk Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi dan Aparatur Negara Serta Konteks Pembangunan Ekonomi Indonesia yang Efisien di Graha CIMB Niaga, Senayan, Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Dalam acara yang digelar Institut Paradigma Indonesia bersama Mercer Indonesia, sebuah perusahaan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Yuddy memaparkan Program Revolusi Mental Untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tengah dijalankan kementeriannya.
Menurut Yuddy program revolusi mental bertujuan untuk membuat pemerintahan yang efektif, efisien dan produktif.
"Tujuan reformasi birokrasi ini memiliki misi untuk melahirkan pemerintahan yang clean and good governance yang jadi public service of the world. Kunci utamanya adalah pembangunan ekonomi yang tidak hanya menciptakan stabilitas tetapi menciptakan aparatur sipil negara atau ASN yang bisa dipercaya, tidak hanya oleh birokrasinya juga oleh kalangan internasional," kata Yuddy.
Dalam acara tersebut Yuddy mendapat dukungan dari kalangan mahasiswa dan kalangan profesional untuk turut mengawal proses reformasi pada seluruh aparatur sipil negara di Indonesia.
Hadir dalam acara ini 10 Perwakilan BEM Universitas diantaranya, Universitas Ibnu Chaldun, UBK, UIN,Universitas Borobudur, STIE Swadaya, STBANK Prawira Negara, dan STBA Lia. Mereka menyatakan dukungannya terhadap kebijakan yang dikeluarkan Yuddy.
CEO Mercer Indonesia, Paul Surprenant menyatakan dukungannya atas kebijakan Yuddy dengan masukan hasil riset yang dilakukan oleh Mercer Indonesia.
"Kami membantu merealisasikan kebijakan Reformasi Birokrasi karena konsep yang diajukan sangat tepat dalam jangka panjang," ujarnya. Satya Radjasa, Pimpinan Konsultan Mercer Indonesia mengatakan akan terus mendukung dengan memberi riset dan analisa mendalam pada setiap langkah yang dilakukan Menpan RB. "Dengan keahlian yang kami punya sebagai konsultan SDM, kami akan mencoba membantu merumuskan strategi Pak Menteri dengan menganalisa serta meriset kebijakan yang strategis bagi kemenpan RB," Ujar Satya. (Budi Malau)