Ini Kesempatan Menyelamatkan Presiden
Menurut dia saat ini bola pemilihan Kapolri ada di tangan DPR, khususnya di Komisi III
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen ilmu Komunikasi Unika Soegijapranata Semarang, Algooth Putranto menilai pengajuan nama calon Kapolri yang dilakukan Presiden Joko Widodo menjadi kesempatan bagi koalisi oposisi di Senayan untuk menunjukkan eksistensi mereka.
“Kalau di zaman SBY yang katanya militer justru oposisi bisa garang. Akhir-akhir ini oposisi di Senayan terlalu tenang. Mestinya soal calon Kapolri ini jadi kesempatan mereka membuktikan diri eksistensi mereka pada pemilik suara yang memilih mereka,” ujarnya.
Menurut dia saat ini bola pemilihan Kapolri ada di tangan DPR, khususnya di Komisi III yang dipimpin Benny Kabur Harman dari Fraksi Demokrat, dan didampingi oleh Aziz Syamsudin dari Fraksi Golkar, Fahri Hamzah dari Fraksi PKS, serta Tjatur Sapto Edi dari Fraksi PAN.
“Partai non koalisi memiliki kesempatan besar menyelamatkan Presiden yang akhir-akhir ini digambarkan sekadar dirut perusahaan Indonesia Tbk yang mesti mematuhi kepentingan para komisaris yaitu para ketua parpol koalisi. Saat oposisi diam, justru menimbulkan persepsi sudah terjadi kongsi politik!” ujarnya.
Partai oposisi tak perlu khawatir salah bersikap karena elemen masyarakat bahkan media telah angkat suara perihal calon tunggal Kapolri yang janggal dan tidak melibatkan institusi PPATK dan KPK.
“Tak perlu takut, relawan Jokowi yang waras pasti juga mikir dan bertanya ada apa dengan pemilihan Kapolri ini,” katanya.