Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

"Demi Allah, Demi Rosulullah, Demi Kedua Orang Tua Saya, Semua Ini Untuk Mencari Kebenaran"

Begitu ucapan Sugianto Sabran saat ditanya motifnya melaporkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) ke Bareskrim Pori.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in
KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sugianto Sabran diwawancarai wartawan saat hadir di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (23/1/2015). Sugianto Sabran adalah pelapor kasus yang menjadikan Bambang Widjojanto sebagai tersangka. Politikus PDIP ini datang untuk perbaharui laporan yang membuatnya gagal menjadi Bupati Kotawaringin Barat. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Demi Allah, demi Rosulullah, demi kedua orang tua saya bahwa semua ini saya lakukan demi mencari kebenaran".

Begitu ucapan Politisi PDIP Sugianto Sabran saat ditanya motifnya melaporkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) ke Bareskrim Pori.

Buntut laporannya, Bareskrim Polri bergerak cepat menangkap Bambang Widjojanto.

Sugianto juga membantah laporannya terkait dengan penetapan calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kepada wartawan, Sugianto mengatakan laporannya didasari niatnya mencari kebenaran.

"Saya cuma mengingatkan. Mungkin orang yang lupa kebenaran itu kita wajib mengingatkan, mungkin sebelumnya BW lupa," kata Sugianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (23/1/2015).

Ia pun membantah bila laporannya dibuat atas perintah DPP PDI Perjuangan.

BERITA REKOMENDASI

"InsyA Allah nggak ada, demi Allah ini kehendak saya, saya cari kebenaran," katanya.

Dikatakannya laporannya dibuat murni untuk menguak kebenaran yang selama ini diperjuangkannya. Bila memang dirinya salah, ia pun siap ditangkap daripada dianggap salah dengan didiskualifikasi dirinya dari Pilkada Kota Waringin Barat (Kobar) pada 2010 oleh MK.

"Ini murni saya minta penegakan hukum supaya kebenaran hukum terkuak, sehingga kebernaran terkuak. Bila saya salah dalam hal ini tangkap saya dari pada saya di diskualifikasi dan dituduh tim Sugianto ketik menang juni 2010 pesta miras, mabuk-mabukan, ke kali mati (tempat prostitusi). Kok MK membiarkan ini," ungkapnya.

Politisi PDI Perjuangan ini pun mengaku tidak kenal Budi Gunawan selama ini. Selain itu ia mengatakan pada 2010 secara politik tidak memungkinkan mengusut kasus tersebut secara tuntas

"Saya nggak kenal dengan Pak BG. Nggak kenal," ucapnya.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas