Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mabes TNI Bantah 4 Anggotanya Ditangkap di Malaysia

"Nggak, berita nggak benar (ditangkap) itu, mereka masuk formal untuk mengejar tersangka pembunuhan yang lari ke perbatasan," kata Fuad.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mabes TNI Bantah 4 Anggotanya Ditangkap di Malaysia
Kompas.com/Robertus Belarminus
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya.. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjend Fuad Basya meluruskan kabar Polis Diraja Malaysia (PDRM) menangkap 17 orang Indonesia, terdiri dari 10 orang anggota Polri, empat personel TNI, serta tiga warga sipil asal Kalimantan Timur.

BACA: Polisi Malaysia Tangkap 10 Anggota Polri dan 4 TNI

Dirinya membenarkan ada anggotanya bersama personel Polri yang masuk ke Tawau, Pulau Sebatik, untuk mengambil warga negara Indonesia yang dijaring tersangka dan ditangkap PDRM karena terlibat kasus pembunuhan terhadap anggota TNI, 10 Maret lalu.

"Nggak, berita nggak benar (ditangkap) itu, mereka masuk formal untuk mengejar tersangka pembunuhan yang lari ke perbatasan. Polri sudah berkoordinasi dan disetujui untuk masuk, diikuti beberapa anggota kami," kata Fuad saat dihubungi Tribunnews.com, di Jakarta, Minggu (15/3/2015).

Dirinya membatah tegas bahwa anggota Polri dan TNI yang masuk ke Malaysia itu ditangkap. Menurutnya, PRDM dengan Polri sudah saling berkoordinasi. Mereka pun juga sudah dijelaskan alasan adanya personel TNI.

"Mereka juga dijelaskan, kami klarifikasi kenapa ada tentara. Itu resmi," kata Fuad.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Kepala Polisi Negara, Datuk Seri Noor Rashid Ibrahim menyatakan kasus tersebut menyalahi undang-undang karena 17 WNI memasuki wilayah Malaysia tanpa melalui prosedur keimigrasian dan membawa senjata api.

Berita Rekomendasi

"Walaupun tujuan mereka masuk wilayah Malaysia untuk menjemput tersangka kasus pembunuhan mengambil terhadap anggota TNI yang ditangkap PDRM 10 Maret lalu, tindakan mereka (17 WNI) tersebut kurang tepat," ujar Noor Rashid Ibrahim, di Sabah, Sabtu lalu.

Noor Rashid Ibrahim menambahkan akan segera menyiapkan laporan hasil penyidikan dan mempertimbangkan semua aspek, termasuk hubungan baik antara Malaysia dan Indonesia, serta pandangan jaksa penuntut umum setempat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas