Sarwono: Indikator 'Dynamic Governance' Lebih Mudah Diukur di Tingkat Daerah
Mantan Menteri Lingkungan Hidup ini menyebut tingkat kepuasan masyarakat lebih dirasakan pada tingkat kabupaten dan kota
Penulis: Randa Rinaldi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Indonesia, Sarwono Kusumatatmadja menyatakan konsep dynamic governance yang diusung oleh pemerintahan Singapura bisa berhasil diterapkan di Indonesia.
"Bisa kalau kita terapkan di ratusan kota kecil dan itu bisa dilakukan. Ini bisa sukses di tingkat pemerintahan kota dan kabuptaten,"ujar Sarwono saat diskusi bertajuk “Reformasi Birokrasi 2.0: Dynamic Governance" di Menteng, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Indikator keberhasilan konsep dynamic governance, kata Sarwono akan jauh lebih terlihat jika indikatornya dibandingkan pada tingkat pusat. Bahkan, kritik masyarakat terhadap pemerintah pusat ia nilai salah alamat.
Mantan Menteri Lingkungan Hidup ini menyebut tingkat kepuasan masyarakat lebih dirasakan pada tingkat kabupaten dan kota.
"Konsep ini perlu diterapkan pada penilaian yang menyentuh pelayanan umum. Ini paling gampang ya pemerintah lokal.
Masyarakat tak akan peduli tentang kebijakan pemerintah pusat tentang growth (pertumbuhan), inflasi yang rendah, tingkat pengangguran rendah.
Kalau ini yang tertarik dari kalangan terbatas,"ungkap mantan Menteri Perikanan dan Kelautan itu.
Sarwono menambahkan, implementasi dyanmic governance di Indonesia telah dilakukan oleh beberapa dynamic leader yakni Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Jembrana I Gede Winasa, Wali Kota Tarakan Jusuf SK serta Wali Kota Sawahlunto Amran Nur.
"Kalau kita konsentrasi ke situ akan banyak mutiara-mutiara di daerah,"kata Sarwono.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.