Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jusuf Kalla Siap Mendamaikan Konflik PPP

Jusuf Kalla mengaku bersedia bila diminta untuk menyelesaikan dualisme kepemimpinan di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Jusuf Kalla Siap Mendamaikan Konflik PPP
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Wakil Presiden Jusuf Kalla 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI sekaligus mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Jusuf Kalla mengaku bersedia bila diminta untuk menyelesaikan dualisme kepemimpinan di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Kalau diminta pasti bisa," kata Jusuf Kalla kepada wartawan disela-sela kunjungannya ke Kalibaru Terminal Project Newpriok Port Development, yang terletak di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (1/6/2015).

Jusuf Kalla yang terbilang sukses mendamaikan dualisme kepemimpinan di Partai Golkar itu, mengaku yakin juga bisa menyelesaikan dualisme di internal partai PPP, seperti yang diharapkan Ketua Umum DPP PPP versi muktamar Jakarta, Djan Faridz.

"Bisa Insya Allah," ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Sabtu lalu (30/5), Jusuf Kalla akhirnya bisa mendamaikan Ketua Umum DPP Partai Golkar versi munas Bali, Aburizal Bakrie, dengan ketua DPP Partai Golkar versi munas Jakarta, Agung Laksono. Ia mempertemukan dua orang itu di rumah dinas Wapres, Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan itu disepakati kedua kubu untuk membentuk tim bersama. Tim tersebut akan menunjuk satu lembaga survei, yang akan menilai kader-kader Partai Golkar yang hendak ikut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Kader yang dinilai paling berpotensi, akan didukung kedua belah pihak.

Namun soal siapa Ketua Umum DPP Partai Golkar yang berhak mengeluarkan surat rekomendasi untuk calon peserta Pilkada, kedua kubu tetap bersepakat untuk menyelesaikannya di pengadilan.

Berita Rekomendasi

PPP pun mengalami dualisme kepemimpinan, dimana terdapat Djan Faridz sebagai Ketua Umum DPP PPP versi munas Jakarta, dan Romahurmuziy atau Romy yang merupakan hasil munas Surabaya. Partai berlambang Ka'bah itu terancam kadernya tidak bisa ikut Pilkada, karena hingga kini masalah dualisme belum juga selesai. Padahal pendaftaran Pilkada mulai dibuka pada Juli mendatang.

Melihat kesuksesan Jusuf Kalla, seperti yang diberitakan sebelumnya, Djan Faridz kepada media sempat menturkan keiriannya terhadap nasib Partai Golkar. Ia berharap Jusuf Kalla juga bisa ikut menyelesaikan dualisme kepemimpinan di PPP.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas