Turun dari Gunung Kinabalu, Politisi PD Umar Arsal Selamat dari Bencana Gempa
Politisi Partai Demokrat (PD) Umar Arsal menjadi saksi musibah bencana gempa bumi 6 Skala Richter yang mengguncang wilayah Sabah, Malaysia Timur.
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat (PD) Umar Arsal menjadi saksi musibah bencana gempa bumi 6 Skala Richter yang mengguncang wilayah Sabah, Malaysia Timur.
Saat itu Anggota Komisi V DPR ini mengaku baru saja turun dari pendakian gunung Kinabalu bersama rekan-rekan dari Pioneer SAR Universitas Hasanuddin Makasar, Sulawesi Selatan.
Rasa syukur pun terlontar dari Umar Arsal.
"Saat gempa sangat dirasakan di Kinabalu karena saat itu pada Jumat 6 Juni kami rombongan baru saja turun dari pendakian gunung Kinabalu. Tentunya rasa syukur dan Alhamdulillah saya bisa selamat ke tanah air, dan tidak menjadi korban gempa," kata Umar saat dihubungi Minggu (7/6/2015).
Menurut Umar saat itu ada beberapa korban bencana gempa di Gunung Kinabalu.
"Dalam pengetahuan saya yang menjadi korban gempa mereka yang baru mendaki, dan saat itu kita rombongan sudah turun. Saat terjadi gempa benar-benar dirasakan karena gelas-gelas pada pecah, tv goyang," kata Ketua Divisi Tanggap Darurat DPP Partai Demokrat ini.
"Mereka diatas terjebak lantaran masih berada di gunung Kinabalu. Beruntung dan rasa syukur kami dan rombongan selamat. Yang menjadi korban mereka yang kebetulan berpapasan dengan kita-kita saat melakukan pendakian," tambah Umar.
Dalam kesempatan itu pula anggota DPR RI asal dapil Sulawesi Tenggara ini mengaku salut terhadap pemerintah Malaysia yang begitu cepat dan tanggap dalam menangani korban bencana.
Disisi lain ia juga menyayangi terhadap pihak kedutaan Indonesia di Malaysia.
Menurut Umar pihak kedutaan terkesan tidak respon cepat, dikarenakan sepengetahuan dirinya ada beberapa warga Indonesia yang tengah melakukan pendakian di Gunung Kinabalu sehingga menjadi korban.
"Pihak Malaysia begitu cepat dalam penanganan. Justru yang saya sayangkan kedutaan kita tidak begitu respon dan tanggap dalam mendata warga negara Indonesia. Karena ketika naik gunung kami-kami ini terdaftar, seharusnya pihak kedutaan mengecek data-data warga negara Indonesia. Karena ketika saya disana bertemu orang-orang Indonesia," katanya.
Bagi Umar pengalaman pertama yang dirasakan berada di tengah-tengah bencana gempa.
Apalagi saat itu dirinya tengah melakukan pendakian di gunung yang ketinggiannya hingga mencapai 4.095 meter, tak lain gunung tertinggi di Kalimantan.
Alasan Umar mendaki gunung Kinabalu lantaran dianggap gunung tersebut menarik dan menjadi favorit para pendaki diseluruh negara.
"Saya sendiri sudah satu tahun untuk mendaftar agar bisa mendaki gunung Kinabalu. Karena memang tidak sembarangan bisa mencapai kaki gunung tersebut. Dan gunung itu adalah tempat wisata andalan yang dikelola pihak pemerintah Malaysia dengan baik. Jadi bilamana untuk mendaki harus ngantri meski harus bayar," jelas Umar.
Sementara itu menurut Menurut Menteri Pariwisata, Kebudayaan, dan Lingkungan Sabah Datuk Seri Masidi Manjun hingga saat ini belum terselesaikan jumlah korban dalam musibah bencana tersebut.
Hingga saat ini. Adapun identitas mayat yang ditemukan hari ini belum diidentifikasi. Tim forensik Polis Diraja Malaysia sudah tiba di sini untuk mengidentifikasi mereka.
"Pernyataan lebih lanjut akan dikeluarkan kepolisian nanti," katanya.