Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri: Titik Krusial ada di Pintu Masuk dan Keluar Tol

Kami akan menyiapkan tempat-tempat peristirahatan yang memiliki dokter, tukang pijat, psikolog, bengkel

Penulis: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polri: Titik Krusial ada di Pintu Masuk dan Keluar Tol
Kompas/Freganata Indra Riatmoko
ilustrasi.Arus Mudik di Simpang Jomin dan Tol Cikampek Kendaraan pemudik antre melewati gerbang Tol Cikampek, Jawa Barat, Kamis (24/7/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk menangani arus mudik di Pulau Jawa, Mabes Polri telah melakukan berbagai langkah dan upaya penguatan pasukan.

Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan penguatan pasukan itu terutama dilakukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah karena titik krusial ada di pintu masuk dan pintu keluar tol berada di dua provinsi tersebut.

“Sampai hari ini kita melakukan penguatan pasukan di Jabar dan Jateng untuk Pulau Jawa. Hal ini karena titik krusial ada di pintu masuk dan keluar tol. Dimanapun itu baik di pintu tol masuk Cikampek, Padalarang dan Cipali,” ujar Anton saat ramah tamah dengan wartawan di Jakarta, Senin (13/7) malam.

Disebutkan, saat ini Polri baru menurunkan sepertiga kekuatan saja. Saat H-3 dan H+3 hal itu akan lebih dikuatkan lagi dimana nantinya akan diturunkan mobil patroli di jalan tol tersebut setiap 500 meter.

”Bahkan untuk titik-titik kemacetan yang parah seperti di Nagrek dan Pejagan akan ditempatkan personel Polri setiap 200 meter,” katanya.

Dia pun mengimbau kepada para pemudik untuk waspada menjaga keselamatan dan menghindari kecelakaan terutama pada pemudik yang mengunakan kendaraan bermotor roda dua.

”Kami akan menyiapkan tempat-tempat peristirahatan yang memiliki dokter, tukang pijat, psikolog, bengkel dan hal-hal lain yang bisa meringankan para pemudik,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Dijelaskan, untuk tingkat kepadatan kenaikan pesat para pemudik dimulai pada H-3.

”Kami perkirakan juga tingkat kecelakaan akan meningkat 19-22 persen. Ini penelitian yang kami lakukan bersama Kementerian Perhubungan. Ini bisa terjadi karena volume kendaraan yang juga meningkat setiap tahunnya,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas