Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muktamirin Diminta Salat Istikharah Dulu Sebelum Memilih Ketua PBNU

Ditanya mengenai sosok yang tepat memimpin NU untuk lima tahun ke depan, Kiai Miftah enggan menyebutnya dengan jelas

Penulis: Husein Sanusi
zoom-in Muktamirin Diminta Salat Istikharah Dulu Sebelum Memilih Ketua PBNU
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
SIDANG PLENO DITUNDA - Suasana lokasi sidang pleno III di alun-alun Jombang yang kosong karena pelaksanaannya ditunda pada Rabu (5/8) pagi. Sidang pleno III dengan agenda pengesahan hasil sidang komisi dan sidang pleno IV dengan agenda pemilihan Ketum PBNU batal digelar Selasa (4/8) malam. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Miftahul Achyar, berbicara tentang kandidat Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kiai Miftach menyarankan Muktamirin terlebih dahulu mendirikan salat istikharah sebelum menjatuhkan pilihannya.

“Pilih yang terbaik untuk NU ke depan. Jika perlu salat istikharah dahulu,” kata Kiai Miftah usai menghadiri konferensi pers di Media Center Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di SMA Negeri 1 Jombang, Jawa Timur, Rabu (5/8/2015).

Ditanya mengenai sosok yang tepat memimpin NU untuk lima tahun ke depan, Kiai Miftah enggan menyebutnya dengan jelas. Meski demikian kiai yang dikenal sebagai pengusul metode Ahlul Halli wal Aqdi untuk pemilihan Rais Áam tersebut menganggap kepemimpinan KH Said Aqil Siradj lima tahun terakhir sudah bagus.

“Sudah kelihatan hasilnya, tinggal meneruskan saja. Yang baik diteruskan, kalau bisa ditingkatkan, yang tidak baik ya harus ditinggalkan,” katanya.

Terkait adanya kampanye hitam ke beberapa kandidat Ketua Umum Tanfidziyah PBNU, termasuk ke KH. Said Aqil Siradj, Kiai Miftah menyayangkan hal tersebut. Dikatakannya, bukan watak orang NU melakukan hal-hal negatif.

“Yang membuat rusuh, melakukan kampanye hitam, pasti bukan orang NU. Orang NU asli punya hormat ke kyai yang sangat besar, tidak mungkin menjelek-jelekkan kiainya,” tegas Kiai Miftah.

Pada Muktamar ke-33 di Jombang ini beberapa nama dikabarkan akan maju, Selain Said Aqil, Sholahuddin Wahid dan As'ad Said Ali masuk dalam bursa pencalonan.

Berita Rekomendasi

Dari arena Muktamar saat ini terlihat persiapan panitia untuk melakukan pemilihan anggota AHWA yang nantinya akan dilanjutkan dengan pemilihan Rais Aam dan Rais Tanfidiyyah. Panitia masih melakukan verifikasi kepada 496 Rais Syuriah yang akan memberikan suara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas