Setya Novanto: Saya Begini juga Ketua DPR, kok Sampai Tega
Ketua DPR Setya Novanto merasa diperas dalam polemik pencatutan nama Presiden dan Wapres untuk menjamin kelancaran renegosiasi kontrak PT Freeport.
Editor: Robertus Rimawan
Kendati demikian, Novanto tidak menjawab dengan tegas saat ditanya apakah akan membawa masalah ini ke jalur hukum.
"Ya, yang jelas saya sudah menyerahkan semuanya kepada pihak yang saya percaya untuk menindaklanjuti, melihat substansinya apa?" tutur Novanto.
"Tapi, saya menyerahkan kepada publik untuk menilai masalah ini."
'Tidak mungkin saya mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden," ucapnya.
Dalam laporannya ke MKD, Senin (16/11/2015), Sudirman menyebut Setya Novanto bersama pengusaha minyak Reza Chalid menemui bos PT Freeport sebanyak tiga kali.
Pada pertemuan ketiga 6 Juni 2015, Novanto meminta saham sebesar 11 persen untuk Presiden dan 9 persen untuk Wapres demi memuluskan renegosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport.
Novanto juga meminta agar diberi saham suatu proyek listrik yang akan dibangun di Timika, dan meminta PT Freeport menjadi investor sekaligus off taker (pembeli) tenaga listrik yang dihasilkan dalam proyek tersebut.
Sudirman turut menyampaikan bukti berupa rekaman dan transkrip pembicaraan antara Novanto, pengusaha, dan petinggi PT Freeport.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.