Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernah Terjegal di Komisi III, Johan Budi: Hidup Penuh Onak dan Duri

Johan pasrah terhadap apapun keputusan para anggota Komisi III nantinya

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pernah Terjegal di Komisi III, Johan Budi: Hidup Penuh Onak dan Duri
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Plt Pimpinan KPK, Johan Budi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) pimpinan KPK, Johan Budi SP untuk kali kedua akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and propert test) seleksi calon pimpinan KPK di Komisi III DPR.

Johan pasrah terhadap apapun keputusan para anggota Komisi III nantinya. Ia mengaku tak trauma akan kejadian itu.

Bagi Johan, hidup itu sebuah perjalanan panjang yang penuh onak dan duri sehingga dirinya harus antisipasi atau hati-hati sedini mungkin.

"Ngapain trauma. Kan hidup ini penuh onak dan duri," kata Johan usai mengikuti uji pembuatan makalah di Komisi III Gedung DPR, Jakarta, Jumat (4/12/2015).

Bagi Johan, sejak dirinya memutuskan mengikuti seleksi calon pimpinan KPK periode 2015-2019, dirinya sudah siap terhadap hasil apapun, termasuk kembali ditolak Komisi III untuk kali kedua.

Johan menjelaskan, dirinya telah menyelesaikan uji pembuatan makalah dengan tema 'Penyitaan Aset' dari Komisi III. Dalam makalah yang dipandu delapan pertanyaan rujukan itu, Johan memaparkan tentang arah lembaga KPK mendatang.

"Saya sampaikan di makalah, bahwa pemberantasan korupsi harus punya tujuan. Selain timbulkan deretan efek, juga harus memberikan pengembalian keuangan negara sebesar-besarnya, juga harus ada tata kelolaan pemerintahan yang baik sehingga korupsi bisa dicegah," kata Johan.

Berita Rekomendasi

"Pencegahan dan penindakan korupsi harus simultan dengan kecepatan yang sama dan sinergitas lembaga penegak hukum. Tidak boleh mengedepankan penindakan, tidak boleh mengedepankan pencegahan. Pencegahan dan penindakan harus sinergi, jangan penindakan kemana, pencegahan kemana," sambungnya.

Ada sembilan calon pimpinan KPK yang mengikuti uji makalah dari Komisi III. Seorang calon yang telah mengikuti uji fit and propert test sebelumnya, Busyro Muqoddas, tak mengikuti tes dari pihak Komisi III itu.

Rencananya, pihak Komisi III akan melakukan fit and proper test kepada 10 calon pimpinan KPK tersebut pada 14-16 Desember 2015. Dan Johan Budi mendapatkan jatah pada 14 Desember 2014 pukul 15.00 WIB.

Johan meyakinkan, tidak ada lobi-lobi politik dan akan profesional agar bisa lulus dalam fit and proper test kali ini.

"Persiapan saya tidur yang cukup dan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan jalan yang terbaik," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III Aziz Syamsudin mengatakan, Komisi III akan mempelajari makalah sembilan calon pimpinan KPK selama tiga untuk selanjutnya dibawa dalam rapat pleno.

Pada saat bersamaan, Komisi bidang Hukum tersebut juga memplenokan satu calon pimpinan KPK, Busyro Muqoddas yang tidak mengikuti tes pembuatan makalah tersebut. "(Soal Busyro Muqoddas) tunggu hasil pleno dulu," kata politisi Partai Golkar itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas