Novanto Mau Datang ke MKD, Puluhan Pamdal dan Polisi Buat Barikade
Para pamdal tersebut mengenakan safari hitam dan seragam dinas biru. Sementara petugas obvit
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 50 petugas pengamanan dalam pamdal (pamdal) dan polisi objek vital (obvit) bersiaga membentuk barikade jelang kedatangan Ketua DPR Setya Novanto ke ruang sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/12/2015).
Novanto dijadwalkan diperiksa MKD pukul 13.00 WIB, sebagai teradu kasus pelanggaran etik terkait pertemuan dan pembahasan kontrak karya PT Freeport Indonesia (PT FI) bersama pengusaha M Riza Chalid dengan Presdir perusahaan AS tersebut, Maroef Sjamsoeddin.
Para pamdal tersebut mengenakan safari hitam dan seragam dinas biru. Sementara petugas obvit mengenakan seragam dinas cokelat dengan garis merah marun.
Satu lajur selebar 1 meter tampak di antara puluhan pamdal dan petugas obvit yang berbaris mulai lobi hingga pintu masuk ruang sidang MKD. Kedua tangan mereka saling mengaitkan dan menghadap ratusan wartawan yang tengah melakukan peliputan.
"Tidak boleh ada yang di sini. Tidak boleh ada yang di sini," kata seorang komandan regu pamdal saat meminta para wartawan meninggal area depan ruang sidang MKD.
Selain di depan ruang sidang MKD, para pamdal dan petugas obvit juga tampak berjaga di pintu masuk Gedung Nusantara II. Sejumlah tamu ditanyakan kartu identitas dan maksud tujuannya sebelum diizinkan masuk menuju area ruang sidang MKD.
Diberitakan, Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan Setya Novanto ke MKD DPR karena diduga melanggar etik dengan melakukan pembahasan renegosiasi kontrak karya dan saham PT Freeport Indonesia (PT FI), menyertakan pengusaha M Riza Chalid dengan bos PT FI, Maroef Sjamsoeddin di Hotel Tiz Carlton pada 8 Juni 2015.
Nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla turut disebutkan dalam percakapan yang direkam oleh Maroef tersebut.