Kemenangan Golkar Diprediksi Merosot Akibat Konflik Kepengurusan dan Kasus Novanto
Generasi Muda Partai Golkar mengaku partai berlambang pohon beringin itu tidak akan meraih hasil maksimal pada Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) seren
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi Muda Partai Golkar mengaku partai berlambang pohon beringin itu tidak akan meraih hasil maksimal pada Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) serentak di 264 Pilkada di Indonesia yang berlangsung Rabu (9/12/2015).
Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga mengatakan hasil negatif itu disebabkan konflik panjang soal kepengurusan dan kasus Setya Novanto.
"Kemungkinan besar tidak meraih hasil maksimal. Ketahuan nanti itu.Tidak mungkin kemenangannya sama dengan tahun 2009 lalu. Pasti jauh merosot karena konflik," kata Andi di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (9/12/2015).
Andi memprediksi perolehan suara partai penguasa Orde Baru itu semakin buruk lantaran kasus yang menimpa kader Golkar Setya Novanto yang kini jadi ketua DPR RI.
Novanto kini menghadapi persidangan etik di Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI lantaran diduga kuat meminta saham kepada Presiden Direktur PT Freeport Maroef Samsudin.
"Ditambah kasus ini pasti lebih gawat lagi," kata dia.
Andi pun meminta Novanto secara ikhlas mengundurkan diri dari jabatannya.
Generasi Muda Golkar, lanjut dia, khawatir Golkar bisa tinggal fosil lantaran ditinggalkan masyarakat.
Soalnya, lanjut dia lagi, pimpinan Golkar mendukung atau membela Novanto.
"Kita sedang berjuang bagaimana persatuan partai ini. Tidak menarik Partai Golkar mempertontonkan adegan yang tidak pantas," kata dia.