Rizal Ramli Yakin Luhut Tidak Pernah Minta Saham Freeport
Luhut masih satu suara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait masalah PT Freeport Indonesia
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli menegaskan Menko bidang Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan tidak pernah meminta bagian saham PT Freeport Indonesia.
Menurut Rizal, dari transkrip rekaman perbincangan Ketua DPR RI Setya Novanto dan Bos Freeport, tidak disebutkan Luhut mengincar saham Freeport.
"Sepanjang pengetahuan saya, pak luhut tidak pernah minta apa apa. Apalagi minta saham," ujar Rizal di acara Kompasiananival Indonesia Juara 2015, Minggu (13/12/2015).
Menurut Rizal, Luhut masih satu suara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait masalah PT Freeport Indonesia. Dalam hal ini menolak perpanjangan kontrak Freeport dua tahun sebelum kontraknya habis di 2021.
"Karena dua secara resmi posisinya sama dengan presiden Jokowi, sama dengan saya. Yaitu menolak perpanjangan Freeport," ungkap Rizal.
Rizal memaparkan kontrak Freeport bisa lebih cepat diberikan sebelum 2019, selama perusahaan Amerika Serikat itu bisa menaikkan royalti 6 sampai 7 persen. Pasalnya selama ini royalti yang diberikan Freeport hanya 1 persen untuk Indonesia.
"Kecuali, freeport bersedia membayar royalti yang lebih tinggi. Yaitu 6 sampai 7 persen," papar Rizal.
Sebelumnya diketahui Freeport harus membagi sahamnya sebesar 10,36 persen pada 14 oktober. Hal itu sudah menjadi kesepakatan di dalam Kontrak Karya.
Saat ini saham Freeport sebesar 9,46 persen dimiliki pemerintah. Sedangkan targetnya sebesar 30 persen saham perusahaan asal paman Sam itu ada di Indonesia.