Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

‎SOKSI-Kosgoro dalam Gejolak Fraksi Golkar

Pasalnya, terjadi perombakan pascatukar posisi Setya Novanto dan Ade Komaruddin.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in ‎SOKSI-Kosgoro dalam Gejolak Fraksi Golkar
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Ketua DPR Setya Novanto (kiri) bersalaman dengan Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin (tengah) saat Rapat Paripurna ke-15 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (18/12/2015). Setelah resmi mudur dari jabatanya sebagai Ketua DPR, Setya Novanto mengikuti rapat paripurna sebagai anggota DPR. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRUBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Golkar di DPR bergejolak.

Pasalnya, terjadi perombakan pascatukar posisi Setya Novanto dan Ade Komaruddin.

Setya Novanto kini menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar sedangkan Ade Komaruddin dicalonkan sebagai Ketua DPR.

Ade menjabat Ketua Umum SOKSI ‎(Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia).

Sementara Novanto berasal dari organisasi Kosgoro (Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong). Organisasi itu merupakan cikal bakal Partai Golkar.

Surat yang ditandatangani Novanto pun memperlihatkan adanya penggusuran kader-kader SOKSI yang duduk di Fraksi Golkar.

Surat Novanto merujuk pada Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya Nomor KEP-68/DPP/GOLKAR XII/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Penggantian Pimpinan Fraksi Partai Golongan Karya DPR RI.

BERITA REKOMENDASI

Dalam surat tersebut, Sekretaris Fraksi Golkar Bambang Soesatyo dicopot dari jabatannya dan digantikan Aziz Syamsuddin. Bambang menjabat sebagai pengurus harian SOKSI. Sementara Aziz Syamsuddin berasal dari Kosgoro.

Tak sampai disitu, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Ahmadi Noor Supit juga dirotasi. Kahar Muzakir yang membela Setya Novanto dalam persidangan 'Papa Minta Saham' di MKD akhirnya ditempatkan pada posisi Ketua Banggar.

Diketahui, Ahmadi menjabat sebagai Wakil Ketua Umum SOKSI. Bambang Soesatyo yang dikonfirmasi mengenai hal itu tidak menyatakan secara tegas. "Saya juga tidak terlampau perduli jika publik menilai penempatan Kahar, wakil ketua MKD kasus papa minta saham sebagai ketua banggar menggantikan Supit, wakil ketua umum Partai Golkar dan juga wakil ketua umum SOKSI sebagai reward atau penghargaan telah membela mati-matian Novanto dalam sidang MKD yang lalu," kata Anggota Komisi III DPR itu.

Bambang juga mempertanyakan adanya kabar bersih-bersih loyalis Ade Komaruddin yang ikut dalam organisasi sayap Golkar yakni SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia). Namun belum dapat terkonfirmasi apakah memang terjadi pembersihan kader SOKSI di Fraksi Golkar.‎

"Masa sih, kalaupun iya apa bisa. Anggota FPG yang SOKSI ada 60an lebih lho," tutur Bambang.‎


Namun, Bambang mengaku tidak mempermasalahkan bila akhirnya dicopot dari jabatannya sebagai Sekretaris Fraksi Golkar. Ia malah mengaku terbebas dari beban.

"Kalaupun benar diganti saya tidak masalah. Santai saja. Karena dimanapun bagi saya sama saja. Dan itu tidak akan merubah sikap dan pendirian saya seperti biasanya. Kalau salah atau ngawur, pasti akan saya kritisi! Engga ada urusan," imbuhnya.‎

Sedangkan‎, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Ahmadi Noor Supit mengakui gejolak yang terjadi ditubuh Fraksi Golkar serta Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Supit mengakui dirinya akan digantikan Kahar Muzakir pada posisi Ketua Banggar. "Iya, diganti oleh Kahar Muzakir. Semuanya geng Novanto. Di kalangan internal fraksi gejolaknya kuat banget," kata Supit ketika dikonfirmasi, Rabu (6/1/2016).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas