Rapat Ditunda Bukan Karena Jokowi Sibuk Siapkan Reshuffle Kabinet
Presiden Jokowi hari ini disibukkan oleh banyaknya dokumen yang harus diperiksa dan ditandatangani.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana membantah jika Presiden Joko Widodo hari ini menunda rapat terbatas (ratas) karena sedang fokus mengkaji jajarannya sebelum melakukan reshuffle menteri.
Ari mengungkapkan, penundaan ratas terkait daftar negatif investasi karena Presiden Jokowi ingin agar para menteri melakukan konsolidasi terhadap materi ratas.
"Persoalan ratas bukan karena beliau ada kegiatan yang mendesak tapi perlu ada konsolidasi yang dilakukan oleh kementerian, kementreian koordinator. Jadi perlu ada konsolidasi, penyiapan yang lebih matang terhadap materi ratas," ujar Ari di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Ari mengatakan, konsolidasi tersebut dilakukan atas permintaan Menteri Koordinator bidan Perekonomian, Darmin Nasution.
"Bukan, Menko Perekonomian meminta waktu pada Presiden untuk menyiapkan lagi beberapa bahan yang harus disipakan untuk materi ratas," kata Ari.
Selain itu, Ari mengatakan, Presiden Jokowi hari ini disibukkan oleh banyaknya dokumen yang harus diperiksa dan ditandatangani.
"Agenda Presiden hari ini cukup padat tapi lebih banyak menyelesaikan tugas-tugas kenegaraan karena Presiden harus memeriksa dan menandatangani beberapa dokumen dan tentu saja jumlah dokumennya cukup banyak karena dalam beberapa hari kemarin kan melakukan berbagai kunker ke beberapa daerah," ucap Ari.