Korban Tewas Ledakan Bom Thamrin Dapat Bantuan Santunan Kematian Rp 15 Juta
Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa mengatakan, para korban ledakan bom Thamrin dapat Bantuan Santunan Kematian (BSK) Rp 15 juta per orang.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa mengatakan, para korban ledakan bom Thamrin dapat Bantuan Santunan Kematian (BSK) Rp 15 juta per orang.
Namun, tidak bisa dalam bentuk cash atau fresh money melainkan harus ditransfer ke nomor rekening ahli waris.
"Korban tewas bisa mendapatkan BSK Rp 15 juta yang akan ditransfer ke nomor rekening ahli waris korban, karena tidak bisa cash atau fresh money," ujar Khofifah, Selasa (19/1/2016).
Pada kondisi tersebut, sudah sewajarnya semua pihak terkait harus tetap waspada dan terus meningkatkan kewaspadaan dari waktu ke waktu.
Sebab, kata Khofifah bisa jadi di daerah yang sebelumnya dirasa aman tiba-tiba terjadi hal yang tidak diharapkan.
"Menjadi kebutuhan agar semua pihak terus meningkatkan kewaspadaan dan jangan merasa aman-aman saja dengan lingkungan di sekitar kita," ucap Khofifah.
Harus disadari pula bahwa diperlukan upaya deradikalisme di tengah-tengah masyarakat yang memiliki paham dana ajaran yang keras.
Hal itu menurut Khofifah bertujuan agar tidak menimbulkan korban jiwa di kemudian hari.
"Bisa jadi bagi korban dari kalangan anggota polri tidak terlalu berdampak kerena mereka lebih siap. Sedangkan bagi warga biasa berbeda apa yang dirasakannya," ungkap Khofifah.
Bagi anggota polisi, bisa jadi secara fisik dan psikis dia lebih tegar pasca penyembuhan dilakukan.
Namun anggota keluarganya menurut Khofifah belum tentu bisa menerima sesederhana itu.
"Tadi anggota polisi yang dirawat di rumah sakit sudah baikan, dan ketika ditengok sama Kapolri, sudah bisa bilang siap Jenderal, siap Jenderal," kata Khofifah.