Di Mata Temannya, Djoko Susilo adalah Sosok Wartawan Berprestasi
Djoko Susilo sebelum menjadi seorang diplomat dan politisi, ternyata merupakan seorang wartawan.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mendiang mantan Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Djoko Susilo sebelum menjadi seorang diplomat dan politisi, ternyata merupakan seorang wartawan.
Menurut Bob Sulaiman Effendi yang merupakan teman se-partai Djoko di Partai Amanat Nasional, mendiang adalah satu di antara beberapa wartawan andalan Jawa Post.
"Dia adalah wartawan Jawa Post biro Amerika Serikat paling lama dan termasuk wartawan andalan Dahlan Iskan (bos Jawa Pos)," kata Bob ketika melayat di Rumah Sakit Ali Subroh Malisi, Jagakarsa, Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Masuknya Djoko ke dunia politik, Jelas Bob, karena dorongan dari Dahlan Iskan karena melihat kejujuran dari bapak tiga orang anak itu.
Selama mengenal Djoko sebagai wartawan, ada satu hal yang sangat berkesan bagi Bob. Anggota Tim Sembilan bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga itu, pernah mewawancarai Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatullah Rahullah Khomeini.
"Dia orang Indonesia pertama yang wawancara Khomeini," katanya.
Djoko Susilo meninggal pada Selasa (26/1/2016) akibat serangan jantung. Setelah dimandikan dan salatkan di masjid dekat Rumah Sakit Ali Sibroh Malisi, jenazah mendiang dibawa ke rumah duka di Sentul, Jawa Barat.
Syamsul, adik ipar Djoko menuturkan, pada esok hari, Rabu (27/1/2016), jenazah mendiang akan diterbangkan ke kampung halamannya di Boyolali untuk dimakamkan.