Jokowi: Negara-negara OKI Sepakat KTT Luar Biasa Digelar di Indonesia
Presiden Joko Widodo mengungkapkan negara-negara yang tergabung di dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyepakati pelaksanaan Konferensi Tingkat
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan negara-negara yang tergabung di dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyepakati pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa negara-negara OKI dilaksanakan di Indonesia.
"Semula KTT luar biasa ini akan diselenggarakan di Marocco. Tapi Maroko menyatakan ketidaksanggupannya. Dan Indonesia telah diminta untuk jadi tuan rumah untuk menggantikan Maroko," ujar Presiden dalam pembukaan Ratas yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Presiden menjelaskan, dalam KTT Luar Biasa tersebut akan dibahas mengenai pembatasan akses warga muslim di wilayah Al Quds, Yerusalem untuk beribadah di Masjid Al Aqsa.
Mengenai persiapan, Presiden meminta kepada Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi untuk lebih dulu menyatakan kesanggupan bahwa Pemerintah Indonesia siap menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI.
"Saya minta agar KTT ini dipersiapkan dengan sebaik-baiknya," kata Presiden.
Presiden juga meminta agar kesukesan menggelar Konferensi Asia-Afrika tahun lalu diulangi, sehingga seluruh Kementerian, Pemerintah Daerah maupun masyarakat ikut mendukung.
"Saya juga ingin agar KTT luar biasa OKI ini juga bisa berjalan sukses, kita bisa menjadi tuan rumah yang baik. Dan untuk semua persiapan, mulai kepastian kepala negara kepala pemerintahan yang hadir, juga yang berkaitan dengan keamanan pengamanan, dan juga fasilitas-fasilitas pendukung lainnya agar segera dipersiapkan," kata Presiden.
Selain itu, Presiden juga berpesan kepada seluruh pihak agar bisa menciptakan rasa aman ketika pelaksanaan KTT Luar Biasa berlangsung, sehingga dunia internasional bisa melihat Indonesia sebagai negara yang aman.
"Bagi warga muslim, muslim kita yang Islam toleran yang rahmatan lilalamin nanti betul-betul bisa kita tunjukan," ucap Presiden.