Valentine Berpotensi Lahirkan Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan
Kaum pria melakukan eksploitasi seksual terhadap pasangannya dengan dalih pembuktian cinta. Ungkapkan kasih sayang tanpa kekerasan seksual
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Bagi sebagian pasangan, valentine adalah momentum yang sangat ditunggu untuk mencurahkan kasih sayang.
Di sisi lain, momentum ini juga berpotensi melahirkan kekerasan seksual terhadap perempuan.
Direktur Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan HAM (LRC KJHAM) Dian Puspitasari mengatakan, valentine menjadi momentum paling ditunggu bagi lelaki tak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi bejat kepada kekasihnya.
Yakni, dengan melakukan eksploitasi seksual terhadap pasangannya dengan dalih pembuktian cinta.
"Biasanya jadi modus pemaksaan seksual dengan alasan pembuktian cinta,"katanya.
Karena itu, Dian mewanti-wanti kepada remaja perempuan agar lebih berhati-hati dan tidak berlebihan dalam merayakan valentine dengan kekasihnya.
Sebagaimana halnya momentum tahun baru, menurut dia, pasca valentine, biasanya pihaknya menerima aduan terjadinya kekerasan seksual atau pemaksaan seksual dengan modus yang berbeda-beda saat malam valentine.
"Ungkapkan kasih sayang tanpa kekerasan seksual," pesannya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.