Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sarmuji Ingatkan Rekruitmen Calon Presiden Bisa Timbulkan Konflik Baru di Tubuh Golkar

"Rekruitmen calon Presiden jika tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan konflik baru yang sebenarnya bisa dicegah,"

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sarmuji Ingatkan Rekruitmen Calon Presiden Bisa Timbulkan Konflik Baru di Tubuh Golkar
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie berbicara pada acara penutupan Rapimnas Partai Golkar, di Jakarta Pusat, Senin (25/1/2016). Pada penutupan tersebut, menghasilkan Partai Golkar mendukung penuh pemerintahan Jokowi-JK dan akan segera melaksanakan Munaslub. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Golkar M Sarmuji menegaskan Munas Partai Golkar seharusnya tidak hanya sekedar memilih Ketua Umum.

Meskipun Munas yang akan digelar semangatnya sebagai media penyelesai konflik, tetapi menurut Sarmuji, mencegah timbul konflik baru juga tidak kalah penting.

Satu sumber konflik dalam internal partai diantranya soal rekruitmen calon Presiden.

Ia mengatakan rekruitmen calon Presiden merupakan masalah krusial apalagi pemilihan presiden berbarengan dengan pemilihan legislatif.

"Rekruitmen calon Presiden jika tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan konflik baru yang sebenarnya bisa dicegah," kata Sarmuji di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Terkait rencana Munas Golkar, Sarmuji mengusulkan agar masalah konvensi bisa masuk dalam pembahasan Munas.

BERITA TERKAIT

Selain memilih Ketua Umum DPP, Munas sebaiknya juga memilih Ketua Dewan Konvensi agar ketua Dewan Konvensi memiliki legitimasi kuat dan bisa lebih independen dalam menjalankan tugasnya.

Sarmuji meyakini dengan dibahasnya isu konvensi dalam Munas akan menghasilkan persepsi positif.

Pasalnya, Partai Golkar perlu banyak terobosan untuk bisa merecovery citra partai akibat konflik yang panjang.

‎"Konvensi jika dikelola dengan baik juga bisa menjadi penggerak mesin partai yang sudah lama tidak dipanasi," ucapnya.

Ia menegaskan j‎ika dalam Munas kali ini tidak cukup waktu untuk membahas secara detail tentang konvensi, maka konvensi termasuk dewan konvensi bisa dibahas secara khusus di dalam Rapimnas.

"Terpenting secara prinsip ada produk Munas yang mengatur tentang konvensi seperti AD/ART yang merupakan cantolan bagi aturan yang lebih detail," kata Anggota Komisi IX DPR itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas