Indonesia Creatife Cities Conference 2016 Digelar di Malang
Penyelenggaraan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) 2016 mulai Rabu, 30 Maret hingga 2 April 2016 di Malang
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelenggaraan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) 2016 mulai Rabu, 30 Maret hingga 2 April 2016 di Malang adalah hajatan kedua yang diselenggarakan oleh Jejaring Kabupaten-Kota Kreatif Indonesia (Indonesia Creative Cities Network/ICCN).
Sebelumnya, Kota Solo Jawa Tengah, menjadi tuan rumah pertama dari pestanya para insan kreatif ini. Tepatnya, pada 23-24 Oktober 2015.
Tidak kurang even ini dihadiri oleh 52 Kabupaten/Kota se-Indonesia yang melibatkan perwakilan dari pemerintah daerah, komunitas, praktisi, akademisi dan perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat.
Adapun dari pemerintah pusat diwakili Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Pariwisata, dan Badan Ekonomi Kreatif.
Sebagai langkah awal, saat itu konferensi menekankan pada perumusan konsep dasar, arah, program dan pembentukan kelembagaan yang dijadikan patokan bersama untuk menjalankan program nyata hingga 2019.
Berbagai kebijakan penting berhasil dirumuskan yang pada akhirnya dikenal sebagai Deklarasi Solo.
Salah satu kebijakan penting yang dirumuskan adalah strategi “memakan bubur dari pinggir”.
Yaitu sebuah konsep untuk mendorong terjadinya lompatan kesejahteraan masyarakat yang inklusif dan keberlanjutan dalam konteks pembangunan kabupaten-kota, melalui beragam gerakan kreatif di masing-masing daerah.
Selain itu, kebijakan penting lainnya adalah perumusan prinsip Kota Kreatif Indonesia adalah pentingnya membangun kota welas asih yang mengedepankan prinsip Hak Asasi Manusia (HAM), juga mengutamakan kepentingan seluruh anggota masyarakat, termasuk kelompok rentan dan warga.
Pemilihan Solo sebagai tuan rumah ICCC berawal dari UNESCO Creative City Network (UCCN) yang sejak tahun 2004 membuka kesempatan untuk Kota Kreatif di dunia mengirim aplikasi masuk ke Jaringan Kota Kreatif Dunia.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) lalu menunjuk lima kota, yakni Solo, Denpasar, Pekalongan, Yogyakarta, dan Bandung untuk mengirimkan aplikasi.
Kota Solo dan Bandung bergerak paling dulu memperkuat jejaring Kota Kreatif yang diharapkan mampu menggerakkan kota-kota lain untuk terlibat juga dalam jejaring Kota Kreatif di Indonesia.
Poros Bandung-Solo ini lalu diresmikan dalam sebuah MoU dan deklarasi Prinsip Kota Kreatif di Bandung, 27 April 2015. Pada saat yang sama, Kota Solo ditunjuk sebagai sekretariat sementara, sekaligus ditunjuk sebagai tempat menyelenggarakan Konferensi Kota Kreatif Indonesia yang pertama, ICCC.
Selain merumuskan sejumlah kebijakan, ICCC I juga telah menetapkan tim formatur dari perwakilan daerah untuk mempersiapkan penyelenggaraan konferensi berikutnya.
Mereka adalah Irwan Ade Saputra (Makasar), Arief Ayip Budiman (Bali), M Arief Budiman (Yogya), Tita Larasati (Bandung), Wasto (Malang), Witontro (Kutai Kartanegara) Jon Hendri (Sawah Lunto) serta Paulus Mintarga sebagai ketua formatur sekaligus menjabat ketua ICCN. (*)