Kapolri: Jaga Generasi Muda Kita, Apa Pun Jenisnya Narkoba Merusak
"Mempunyai sifat yang addict tetapi semakin hari semakin banyak kemudian yang terkena adalah susunan saraf sehingga mereka akan menjadi paranoid bahka
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti melakukan pemusnahan ratusan kilogram narkotika jenis sabu dan ribuan pil ekstasi.
Badrodin berharap masyarakat membantu mensosialisasikan dan menjaga generasi mendatang.
"Jaga generasi kita jangan sampai generasi-generasi muda kita terkena masalah narkoba ini," kata Badrodin di Pelabuhan Muara Jati, Cirebon, Jawa Barat pada Rabu (6/4/2016)
Dikatakan dia, apa pun jenisnya narkobanya semua bisa merusak.
"Mempunyai sifat yang addict tetapi semakin hari semakin banyak kemudian yang terkena adalah susunan saraf sehingga mereka akan menjadi paranoid bahkan bisa menjadi kehilangan nyawa," ujar Badrodin.
Dalam sambutannya juga, Badrodin mengapresiasi Operasi Bersinar (Berantas Sindikat Narkoba) atas kerja sama Mabes Polri, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang berlangsung sejak 21 Maret 2016 hingga 20 April 2016 di seluruh Indonesia.
"Kerja sama antara Polri, BNN, Bea Cukai dan juga syahbandar KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai) sudah berjalan dengan baik," tuturnya.
Menurutnya, dengan adanya pemusnahan barang bukti narkotika tersebut 1,9 juta orang orang bisa terselamatkan dari bahaya narkoba.
"Mudah-mudahan ke depan kita bisa lakukan terus untuk bisa menekan, bisa memberantas peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika," ujar Badrodin.
Pemusnahan narkotika yang juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Kabareskrim Komjen Pol Anang Iskandar, dan Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari dan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Jodie Rooseto, berlangsung setelah adanya peninjauan barang bukti oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar melalui alat incinerator yang didatangkan BNN dari Jakarta.