Terkait Sonya Depari, Ini Tanggapan Mendikbud Anies Baswedan
Anies mengingatkan, perayaan UN harus dilakukan secara benar.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengingatkan orang tua agar lebih memantau perilaku anak-anak.
Pernyataan Mendikbud terkait perilaku seorang siswi SMA di Medan bernama Sonya Depari merayakan ujian nasional (UN) secara berlebihan.
Anies menuturkan, orang tua perlu memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa keberhasilan memang baik untuk dirayakan.
Akan tetapi, Anies mengingatkan, perayaan tersebut harus dilakukan secara benar.
"Kita semua kalau berhasil pasti syukuran kok. Normal-normal saja tapi jangan syukurannya berlebih dengan kegiatan-kegiatan yang nanti merusak," kata Anies saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (9/4/2016).
Secara halus, Anies ingin mengatakan soal Sonya dan teman-temannya berkonvoi di jalan menumpangi mobil sehabis pelaksaan Ujian Nasional (SMA).
Bekas rektor Universitas Paramadina itu mengatakan, keberhasilan melalui UN tidak lah disalurkan melalui, misalnya, ugal-ugalan di jalan raya.
"Di jalan raya kita harus biasakan (berkendara) yang baik," tukas Anies.
Sebelumnya, mobil yang ditumpangi Sonya dan teman-temannya sempat diberhentikan seorang polisi lalu lintas di Medan, Sumatera Utara.
Saat diperiksa polisi, Sonya lantas marah dan mengancam polisi tersebut dan menyebutkan Inspektur Jenderal Arman Depari adalah Ayahnya (belakangan diketahui adalah paman).
Secara khusus, Anies mengatakan tidak perlu memberikan materi khusus secara formal untuk mengontrol perilaku anak didik.
Menurut dia, itu adalah materi nonkurikuler seperti pembiasaan agar tertib parkir, mencuci tangan, dan sebagainya.