Syahrul dan Indra Tetap Diloloskan Walau Tidak Setor Rp 1 Miliar
SC sudah putuskan semula canangkan pendaftaran iuran Rp 1 miliar kita ubah jadi sumbangan
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski tidak menyumbang Rp 1 miliar, Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo tetap diloloskan menjadi calon ketua umum Partai Golkar.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Steering Committee (SC) Munaslub Golkar, Nurdin Halid setelah menggelar rapat internal.
"Karena sumbangan tidak mengikat maka tidak bisa menjadi dasar kepada bakal calon. Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo belum penuhi sumbangan, karena sumbangan tidak mengikat maka calon jadi delapan yang disahkan," kata Nurdin di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (7/5/2016).
Delapan calon ketua umum Golkar itu adalah Aziz Syamsuddin, Mahyudin, Setya Novanto, Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Syahrul Yasin Limpo, Indra Bambang Utoyo dan Priyo Budi Santoso.
Nurdin menjelaskan, Steering Committee Munaslub telah menetapkan dua kriteria dalam menjaring calon ketua umum yakni objeektif dan subjektif.
Penilaian Objektif tidak dapat ditambah dan dikurang harus sesuai norma dan AD/ART partai, sementara Subjektif terkait dengan kebijakan SC.
"SC sudah putuskan semula canangkan pendaftaran iuran Rp 1 miliar kita ubah jadi sumbangan," ujarnya.
Masih kata Nurdin, dalam Pasal 34 UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik memang tidak ada uang pendaftaran yang ada hanyalah iuran dan sumbangan.
Dikatakannya, sumbangan dalam AD/ART Partai Golkar tidak mengikat.
"Pembebanan Rp 1 miliar bakal calon tidak mengikat. Ini bukan kewajiban tapi sumbangan sukarela," katanya.