Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politikus Golkar di Balik Kemenangan Novanto di Munaslub

Setya Novanto terpilih menjadi ketua umum Golkar.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Politikus Golkar di Balik Kemenangan Novanto di Munaslub
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Para tim sukses Setya Novanto. 

TRIBUNNEWS.COM, BALI -  Setya Novanto terpilih menjadi ketua umum Golkar.

Sejumlah Politikus Golkar berada di balik kemenangan Novanto di Munaslub Golkar.

Tim sukses Golkar antara lain Nurul Arifin, Roemkono, Adies Kadir, Robert Kardinal dan Kahar Muzakar.

Politikus lainnya juga bergabung dengan tim pemenangan Novanto yakni Agus Guniwang Kartasasmita, Fayakhun Andriardi, Ace Hasan Syadizly dan Nusron Wahid.

Ace mengakui dirinya bertemu dengan Novanto. Ketua Fraksi Golkar itu kemudian meminta Ace masuk tim pemenangan di Munaslub.

"Tiga minggu lalu saya bergabung," kata Ace di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Selasa (17/5/2016).

Ace bersama Agus Gumiwang terlibat dalam menggalang kekuatan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten.

Berita Rekomendasi

Ketua BNP2TKI yang juga kader Golkar berperan penting dalam kemenangan Novanto. Nusron menganalisa dan memetakan jaringan politik.

"Peran Nusron kuat tapi yak Pak Luhut (Menkopolhukkam) kuat juga. Kata presiden kan enggak apa-apa. Luhut kan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar," kata Ace.

Tim Novanto juga menggalang dukungan DPD I. Ace menyebut Yorrys Raweyai turun untuk bersosialisasi ke daerah. Adapula Ketua DPD I Sulawesi Tenggara Ridwan Bae yang menjadi kekuatan signifikan di daerah.

"Novanto juga cukup kuat karena ada Pak Luhut," imbuhnya.

Ia melihat kunci kemenangan di Munaslub Golkar karena Novanto selalu menyempatkan diri bertemu dengan pengurus daerah. Kampanye juga tidak gembar-gembor.

Gaya Novanto yang santun serta tidak menyerang calon ketua umum lain menjadi nilai positif dimata pemilik suara.

Sedangkan mengenai kabar negatif yang berkembang, tim Novanto menyampaikannya kepada pemilik suara.

"Pertama Pak Novanto dengan kasus 'Papa Minta Saham' kan Kejaksaan Agung mengeluarkan putusan beliau tidak ada unsur cukup kuat menjadi satu alat bukti, Novanto tak terlibat," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas