Menteri Yasonna: Video Freddy Hanya Pesan-Pesan Terakhir Saja
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly menjelaskan bahwa isi dari video Freddy Budiman yang akan diserahkan kepada Tim Investigasi hanya berisi pesan te
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly menjelaskan bahwa isi dari video Freddy Budiman yang akan diserahkan kepada Tim Investigasi hanya berisi pesan terakhir.
"Hanya pesan-pesan terakhir saja. Si Freddy mau dieksekusi," jelasnya saat ditemui di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Dirinya membantah bahwa dalam video tersebut Freddy membeberkan sejumlah nama jenderal yang berasal dari Mabes Polri dan juga BNN.
Dia menyatakan bahwa video tersebut tidak akan dibuka kepada publik.
"Tidak perlu dibuka (ke publik). Enggak ada nama-nama jenderal," tambahnya.
Sebelumnya, berdasarkan informasi, Kamis (25/8/2016) Menteri Hukum dan HAM akan menyerahkan langsung video testimoni Freddy Budiman kepada Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Ketua Tim Investigasi Polri, Komjen Dwi Priyatno membenarkan akan ada penyerahan langsung video tersebut kepada pimpinan Polri.
"Rencananya memang hari ini mau diserahkan Pak Menteri sendiri ke pimpinan, Kapolri," kata Dwi di kantor Kompolnas, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Mantan Kapolda Jawa Tengah itu mengaku belum menonton video tersebut, dan video itu juga belum pro-justicia.
Apabila ada indikasi pro-justicia maka akan dilakukan penyitaan dan dikirimkan ke Labfor Mabes Polri.
Berdasarkan informasi, testimoni itu tidak terlalu banyak membantu untuk mengungkap kebenaran "nyanyian" Freddy yang disampaikan kepada Haris Azhar dan kini tersebar luas.
Dalam testimoni itu, gembong narkoba yang sudah dimakamkan di Surabaya ini mengaku ia menyesali perbuatannya dalam berbisnis barang haram.
"Kontennya tidak banyak, hanya dia menyesal, informasinya seperti itu. Tapi nanti kalau sudah ada videonya kita nonton sama-sama, kami selalu terbuka," katanya.