Cerita Menteri Susi yang 'Nyeker' di Istana
Masih di lorong, sekitar 50 meter dari Kantor Presiden, Susi tiba-tiba menghentikan langkahnya.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendadak, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti keluar dari Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa kemarin.
Susi yang mengenakan baju berwarna ungu dan rok panjang berwarna hitam itu mengambil langkah cepat disusul para ajudannya yang berusaha mengejar langkah Susi.
Awak media yang ingin bertanya mengenai sejumlah isu pun dihiraukannya. Ia tetap melangkah cepat menuju ke lorong Kantor Presiden untuk menuju keluar Kompleks Istana.
"Terserah kalian saja," ujar Susi kepada awak media yang melontarkan pertanyaan kepadanya.
Masih di lorong, sekitar 50 meter dari Kantor Presiden, Susi tiba-tiba menghentikan langkahnya.
Ia menunduk, lalu melepaskan kedua sepatu berhak tinggi. Sambil berjalan keluar Kompleks Istana tanpa alas kaki, Susi mengatakan dirinya tengah terburu-buru mengejar jadwal penerbangan ke luar negeri.
"Saya ngejar pesawat. Mau ke United States (Amerika Serikat)," kata Susi. Sebelum meninggalkan Istana, Susi mengikuti rapat terbatas mengenai pengembangan industri perikanan dengan Presiden Jokowi.
Susi dan sejumlah menteri terkait hadir di dalam rapat tersebut.
Jokowi Minta Susi Pangkas Aturan
Jokowi menginstruksikan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan upaya percepatan demi mengembangkan industri perikanan.
Joko Widodo menilai, dengan luas wilayah laut yang mencapai 70 persen, kontribusi dalam bidang perikanan belum begitu terlihat.
Kontribusi bidang kelautan dan perikanan terhadap produk domestik bruto masih di bawah 30 persen.
"Pangkas saja prosedur yang ruwet, yang menghambat investasi," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Padahal, lanjut Jokowi, industri perikanan sangat diharapkan menjadi sektor yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara setelah pariwisata.