Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Peringkat Kedua Dunia Kejahatan Satwa Ilegal

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri berupaya mencegah penyelundupan satwa dilindungi.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Indonesia Peringkat Kedua Dunia Kejahatan Satwa Ilegal
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Polisi menunjukkan dua tersangka dan barang bukti burung saat ungkap kasus penyelundupan satwa dilindungi di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/4/2016). Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak berhasil menggagalkan penyelundupan satwa dilindungi berupa seekor burung cenderawasih kepala biru, tiga ekor burung julang emas, tiga ekor burung cenderawasih ekor panjang, enam ekor burung kakak tua jambul kuning, 10 ekor burung kakak tua hijau, dan 11 ekor kakak tua merah dari atas kapal KM Gunung Dempo dari Sorong, Papua dengan tujuan Jakarta yang transit di Surabaya dari tangan dua tersangka berinisial CA dan SL. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri berupaya mencegah penyelundupan satwa dilindungi.

Kejahatan ini merupakan ancaman bagi seluruh negara.

Direktur V Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Purwadi Arianto, mengatakan kekayaan alam di Indonesia membuat negara ini menjadi subjek dan objek kejahatan satwa langka dilindungi.

"Kejahatan ini sudah lintas negara. Ini menjadi ancaman bagi seluruh negara. Kejahatan satwa ilegal peringkat kedua di dunia. Ini menjadi atensi," ujar Purwadi, kepada wartawan di Bareskrim Mabes Polri, Selasa (20/9/2016).

Selama memberantas kejahatan tersebut, kata dia, penyidik akan bekerjasama dengan pemerhati satwa, seperti Center For Orang Utan Protection, Wildlife Conservation Society, dan Jakarta Animal Aid Network.

"(Pemerhati satwa partner di lapangan. Negara hadir di tengah kepentingan. Ini menjadi sorotan internasional," kata dia.

Sementara itu, Kanit I Unit V Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Komisaris Besar Asep, mengatakan penyidik tak hanya fokus menangani penyelundupan di dalam negeri, tetapi juga di tingkat regional dan internasional.

Berita Rekomendasi

"Setiap negara di Asia menunjuk LO (Liaison Officer,-red) di interpol yang bermarkas di Singapura. Tugas memperkuat jaringan penegak hukum upaya memerangi satwa ilegal. Indonesia akan menyiapkan personil khususnya satwa ilegal," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas