Wakapolri Bicara Kerjasama Penanggulangan Kejahatan dengan PM Vietnam
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menemui Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan di Istana Vietnam, Senin (26/9/2016).
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menemui Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan di Istana Vietnam, Senin (26/9/2016).
Turut mendampingi Wakapolri dalam kunjungan tersebut Kakorlantas Polri Irjen Pol Agung Budi Maryoto,
Kadiv TI Irjen Pol Machfud Arifin, Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Amhar, dan Sekpri Wakapolri AKBP YS Ujung.
Ada beberapa hal yang dibicarakan Wakapolri dengan Perdana Menteri Vietnam.
Diantaranya kerjasama Polri dengan Vietnam di bidang pencegahan dan penanggulangan kejahatan.
Kemudian diskusi masalah nelayan vietnam yang beberapa kali ditemukan melanggar batas negara Indonesia.
"Mereka minta para nelayan yang ditangkap diperlakukan secara manusiawi," kata Komjen Syafruddin dalam keterangan yang diterima, Senin (26/9/2016).
Saat ini Vietnam sedang giat menyelesaikan masalah tersebut dengan mendidik dan mensosialisasikan kepada para nelayannya agar tidak melanggar hukum dan kedaulatan Indonesia.
Lalu, berbagi pengalaman dalam mencegah perdagangan gelap narkotika, kriminalitas, dan penanggulangan kemacetan lalu lintas.
"Indonesia dan Vietnam sama-sama berpenduduk banyak, Kepulauannya banyak. Kalau tidak bisa mengontrol masalah keamanan maka bisa jadi masalah besar," katanya.
Hal penting dalam pembicaraan tersebut, Wakapolri bersama Kemenlu berupaya membebaskan delapan Warga Negara Indonesia (WNI).
"Delapan orang WNI yang melakukan perompakan dan ditahan serta diproses hukum di Vietnam dapat diekstradisi ke indonesia untuk diproses hukum di Indonesia," katanya.
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin melakukan pertemuan dengan Menteri Keamanan Umum Vietnam, To Lam.
Tidak hanya bertemu Perdana Menteri Vietnam, Wakapolri pun melakukan pertemuan dengan Menteri Keamanan Umum Vietnam, To Lam.
Wakapolri pun mengundang To Lam agar datang dalam pertemuan interpol di Bali pada 7 - 10 November 2016.
"Sekaligus mengundang hadir di Interpol bulan November mendatang," katanya.