Anggota DPR: PKPU Kunci Peluang PPP Tarik Dukungan Dari Agus-Sylvi
artai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak dapat menarik dukungan kepada pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI, Rahmat Hamka menegaskan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak dapat menarik dukungan kepada pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Meskipun PPP kubu Djan Faridz telah mendeklarasikan mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Tidak ada lagi peluang untuk parpol menarik dukungan kalau sudah didaftarkan," kata Hamka saat dikonfirmasi, Selasa (18/10/2016).
Sebagai informasi, kubu Romahurmuziy sudah menyatakan dukungan kepada pasangan Agus-Sylvi.
Untuk melegalkan dukungan kepada Ahok-Djarot, kubu Djan Faridz telah menyurati pemerintah dalam hal ini Kementeriaan Hukum dan HAM agar menerbitkan SK kepengurusan.
Karena legislator Senayan itu katakan, Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 5 Tahun 2016 sudah menandaskannya.
Politikus PDI Perjuangan itu menuturkan, PKPU Nomor 5 dibuat untuk memastikan kesungguhan partai politik dalam mencalonkan seorang calon kepala daerah.
"Hal tersebut untuk memberikan kepastian hukum dan juga agar parpol sungguh-sungguh mengkaji secara mendalam pasangan calon yang akan diusung," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz mengatakan bahwa apa yang telah diperbuat oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dinilai telah mengakomodir kepentingan umat Islam.
Sehingga sebagai partai yang berbasis Islam, tidak perlu lagi untuk mempertanyakan hasil kerja Ahok selama menjabat menjadi gubernur.
Djan Faridz juga memperlihatkan hasil dari kinerja Ahok berupa foto yang telah membangun Islamic Centre di beberapa wilayah di Jakarta.
"Ini hasilnya. Kurang apa lagi Pak Ahok untuk umat Islam? Mereka berdua sudah terbukti untuk Jakarta," kata Djan Faridz di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (17/10/2016).
Dia menjabarkan selama ini Ahok-Djarot tidak pernah berkoar-koar soal kebijaksanaannya memperlakukan umat Islam di Jakarta, khususnya terhadap orang kecil.
Djan Faridz merasa terharu dan takjub ketika Ahok telah mengirim petugas pembersih lingkungan untuk umroh, begitu juga kepada penjaga masjid dan mushola.
"Jujur saya malu, ketika saya minta untuk membantu penjaga masjid, Pak Ahok bilang sudah. Ia sudah banyak kebijakan yang pro islam," katanya.
PPP merasa wajib untuk mendukung pencalonan Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta karena sama sekali tidak ada yang bertentangan dari garis partai.
"Terimakasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Ahok-Djarotyang telah mengabdi untuk Jakarta. Kami PPP secara bulat siap mendukung kembali," ujar Djan Faridz.