Cerita Andrinof Chaniago Setelah Tak Jadi Menteri, Tidur Cukup Angkat Barbel Lagi
Andrinof Chaniago hanya sepuluh bulan diberi kepercayaan Presiden Jokowi sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/kepala Bappenas.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
"Untuk kegiatan saya yang ketiga, sebetulnya lebih banyak diskusi di grup WA. Di luar itu, saya sekali sebulan ke lokasi," sambungnya.
Angkat Barbel Lagi
Andrinof Chaniago tertawa kecil saat ditanyakan tentang waktu istirahat atau tidur dan hobi lamanya yang sempat ditinggalkan karena padatnya kegiatan saat menjadi menteri.
Sebab, saat ini ia bisa punya waktu yang cukup untuk istirahat dan kembali melakoni hobi olahraga lamanya di tempat tinggal, Apartemen Kalibata City Jakarta, dibandingkan saat menjadi menteri.
"Kalau saat ini, waktu istirahat dan berolah raga jadi cukup. Seringkali pukul 22.00 WIB saya sudah bisa tidur dan lama waktu tidur bisa dapat sampai enam jam. Waktu jadi menteri rata-rata cuma empat jam," ujarnya.
"Sekarang saya juga hampir rutin tiap hari bisa jogging dan masuk ke ruangan gym. Alat gym yang dimanfaatkan cuma barbel aja. Sekali-sekali pakai treatmills, biasanya pakai selesai jogging," sambungnya.
Waktu istirahat dan olahraga yang cukup ini sulit didapatnya kala menjadi menteri.
Ia menceritakan, waktu hidupnya hampir 24 jam dalam sehari diperuntukan menangani urusan negara saat menjadi menteri.
Hampir setiap hari ia bangun tidur di rumah sekitar pukul 03.30 WIB. Lantas, ia membaca dan menindaklanjuti dokumen yang bertumpuk di meja kerja.
Pada pagi hingga malam hari di kantor harus cermat berbagi waktu untuk kegiatan rapat, menerima tamu, memberi arahan dan sebagainya.
"Tiap jam makan pun disambil dengan pertemuan," ujarnya.
Selain itu, hikmah dan kebahagian yang dipetik oleh Andrinof Chaniago dengan tak lagi menjadi menteri yakni bisa lebih banyak waktu berkumpul bersama keluarga termasuk liburan bersama.
"Kalau weekend kami biasa jalan ke mal, masuk restoran dan ke toko buku. Kalau ke tempat-tempat rekreasi khusus di Jabodetabek jarang, karena sudah dihantui dulu oleh bayangan macet," kata Andrinof Chaniagi diikuti tawa kecilnya.
Meski demikian, Andrinof Chaniago tak memungkiri ada enak atau kebahagian tersendiri kala menjadi menteri atau pejabat negara.
"Jangan diingkari, hidup sebagai pejabat negara jelas ada enak dan tidak enaknya. Enaknya dalam hal fasilitas dan pelayanan protokoler," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.